JAMBI,JAMBIKORAN.COM – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jambi, Hj. Hesnidar Haris, SE (Hesti Haris), menegaskan pentingnya memperkuat kelembagaan PKK yang dimulai dari tingkat paling bawah, yakni RT, RW, dan Dasa Wisma hingga ke level kabupaten/kota. Hal itu ia sampaikan saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pengurus TP-PKK Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi, Rabu pagi, 20 Agustus 2025, di Ruang Pola Kantor Gubernur Jambi.
Acara tersebut turut dihadiri Asisten II Bidang Perekonomian Setda Provinsi Jambi, Johansyah, Ketua TP-PKK Kabupaten/Kota, serta jajaran pengurus TP-PKK se-Provinsi Jambi.
Dalam sambutannya, Hj. Hesti Haris menekankan bahwa garda terdepan Gerakan PKK adalah PKK di tingkat RT, RW, dan Dasa Wisma. Ia meminta agar seluruh elemen tersebut benar-benar diaktifkan.
“Ke depan, ketiga elemen inilah yang benar-benar diminta untuk kita aktifkan bersama. Karena itu, pada kesempatan hari ini kita bekali terlebih dahulu dengan informasi dan ilmu yang dapat disampaikan serta disebarluaskan hingga ke tingkat bawah,” ujar Hj. Hesti Haris.
Pada kesempatan itu, Hesti juga menyampaikan hasil Rakernas X PKK yang digelar secara nasional. Rakernas menghasilkan tiga dokumen utama yang kini menjadi acuan pelaksanaan Gerakan PKK, yakni Rencana Induk Gerakan PKK Tahun 2025–2029, Strategi Gerakan PKK, serta Petunjuk Teknis Tata Kelola Kelembagaan PKK.
Selain itu, Rakernas juga menghasilkan sejumlah rekomendasi penting, antara lain usulan revisi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2020. Revisi tersebut mencakup penyesuaian masa jabatan Ketua TP-PKK Desa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa, penambahan unsur Wakil Ketua dan Sekretaris pada struktur TP-PKK Provinsi serta Kabupaten/Kota, serta penguatan peran Kelompok Dasa Wisma yang akan diintegrasikan ke dalam struktur kelembagaan resmi.
“Mulai dari provinsi, kabupaten, hingga kota, bidang kelembagaan PKK harus menyesuaikan dengan keputusan terbaru tersebut. Walaupun rumusan kepengurusan baru masih dalam proses, sementara ini kita tetap mengikuti arahan pusat, termasuk terkait struktur organisasi dan tata kelola kelembagaan,” tegasnya.
Selain soal kelembagaan, Hesti juga menekankan pentingnya penguatan administrasi. Salah satunya melalui penerapan aplikasi Si Gadis Jambi (Sistem Informasi Keluarga dan Sistem PKK Jambi). Ia meminta agar setiap kabupaten minimal memiliki satu kecamatan sebagai proyek percontohan (pilot project).
Untuk mempercepat implementasi, Pemprov Jambi akan menggelar lomba penerapan Si Gadis Jambi mulai tahun depan.
“Tanpa adanya kompetisi, biasanya pergerakan berjalan lambat, padahal sistem ini sudah kita bangun sejak beberapa tahun lalu. Dengan lomba tersebut, kita dapat mengetahui kelemahan sekaligus manfaat dari penerapan Si Gadis Jambi. Harapan saya, satu kabupaten minimal satu kecamatan, dan seluruh desa serta kelurahan wajib melaksanakan tiga jenis data keluarga,” jelas Hesti.
Ia menegaskan bahwa data PKK memiliki peran penting dalam mendukung program pemerintah. Sebagai contoh, saat dirinya berkunjung ke DKI Jakarta, ia mendapati bahwa data PKK dijadikan rujukan pemerintah daerah setempat karena dinilai lengkap dan mencakup berbagai aspek kehidupan keluarga.
Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian Setda Provinsi Jambi, Johansyah, mengapresiasi pelaksanaan Bimtek tersebut. Menurutnya, kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kapasitas kelembagaan, administrasi, serta pemahaman 10 Program Pokok PKK di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Jambi.
“Bimtek ini penting untuk memastikan pengurus PKK di semua tingkatan memiliki pemahaman yang sama, baik soal kelembagaan, administrasi, maupun pelaksanaan 10 Program Pokok PKK,” kata Johansyah.