JAMBI - Dalam menyongsong Pemilu 2029, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Jambi mengadakan kegiatan rapat fasilitas dan penguatan kelembagaan.
Agenda ini dilaksanakan selama dua hari dari 12 sampai 13 September 2025 dengan tujuan untuk memantapkan strategi pengawasan sejak dini agar tahapan pemilu mendatang berjalan transparan dan akuntabel.
Dalam kegiatan tersebut, beberapa elemen masyarakat turut diundang untuk menjadi peserta. Mulai dari akademisi, UKP mahasiswa, Lembaga Adat, hingga Wartawan ikut andil dalam kegiatan itu.
Hal ini guna memperkuat Bawaslu kota Jambi dalam pengawasan pemilu 2029 mendatang.
BACA JUGA:145 Lebih Negara Akui Palestina
BACA JUGA: KPK: Hampir Semua Pegawai Direktorat PPTKA Terima THR Ilegal
Anggota Bawaslu RI, Puadi menyampaikan bahwa kegiatan tersebut menjadi langkah awal dalam minimalisir.
“Bahwa Bawaslu itu adalah regulator pasca keluar putusan MK, paling tidak ada beberapa fungsi penguatan lembaga ini (Bawaslu),” kata Puadi, Sabtu 13 September 2025.
Tak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa langkah ini menjadi bahan evaluasi untuk Bawaslu sendiri dalam menghadapi tantangan pemilu mendatangkan.
“Paling tidak menjadikan masukan-masukan untuk revisi yang akan terjadi ke depan,” bebernya.
Sementara itu, ketua Bawaslu Kota Jambi, Alamsah menyampaikan bahwa ia sangat menerima masukan, evaluasi pada pilkada dan pemilu di tahun sebelumnya.
“Dimana kekurangan, kita minta masukkan untuk kebaikan bersama,” kata Alamsah.
Adapun, pemilu serentak dijadwalkan pada tahun 2029 mendatang. Tentu, Bawaslu Kota Jambi harus menyiapkan serangkaian pengawasan untuk menghindari kecurangan.
Ia juga menyampaikan, bahwa dengan digabungkan KPPS dan PTPS untuk memudahkan pemantauan agar terhindar dari kecurangan.
“Karena memang ketika digabungkan jadi satu, itu memang sangat berat, dan sangat rentan apabila pemilihan itu berlarut dari pagi sampai tengah malam, sampai pagi,” ucapnya