Mantan Menkes Nila Moeloek Ungkap Kasus Gangguan Penglihatan Anak Meningkat Tajam Pasca Pandemi

Kamis 09 Oct 2025 - 12:09 WIB
Reporter : Finarman
Editor : Finarman

JAKARTA – Mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. Nila Djuwita Moeloek, mengungkapkan bahwa jumlah anak-anak yang mengalami gangguan penglihatan mengalami lonjakan signifikan setelah pandemi COVID-19, khususnya di kalangan siswa sekolah dasar.

Dalam kegiatan uji publik inovasi pemeriksaan kesehatan mata dan mental anak di Jakarta, Kamis (9/10), Nila menjelaskan bahwa kebiasaan belajar dari rumah selama pandemi menjadi salah satu penyebab utama peningkatan kasus tersebut.

“Selama pandemi, anak-anak lebih sering menggunakan gawai dan melihat dalam jarak dekat. Kebiasaan ini berdampak pada pertumbuhan bola mata, menjadikannya lebih panjang, yang dalam istilah medis dikenal sebagai miopi atau mata minus,” jelasnya.

Menurut Nila, bola mata yang sehat berbentuk bulat sempurna dengan diameter sekitar 22 mm. Namun, faktor-faktor seperti pencahayaan yang buruk di rumah, ukuran rongga mata yang kecil, serta intensitas tinggi melihat dekat, berpotensi menyebabkan bola mata memanjang.

BACA JUGA:Wali Kota Jambi Bentuk Satgas Gabung, Berantas Praktik Nakal Penyelewengan BBM Subsidi

BACA JUGA:Lewat Gerakan Tanam Jagung Serentak, Forkopimda Sarolangun Dukung Swasembada Pangan Nasional

“Kondisi bola mata yang memanjang mengakibatkan cahaya tidak jatuh tepat pada retina, sehingga penglihatan menjadi kabur. Jika tidak ditangani sejak dini, hal ini bisa berdampak pada performa akademik anak,” tambahnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bersama Satuan Penanggulangan Gangguan Refraksi (SPGR), ditemukan bahwa sekitar 40 persen anak SD di Jakarta mengalami gangguan penglihatan, meningkat tajam dari sebelum pandemi yang berkisar 13–15 persen.

“Kami menemukan banyak anak yang tidak dapat melihat papan tulis dengan jelas. Mereka akhirnya dianggap tidak memperhatikan atau nakal, padahal sebenarnya mengalami gangguan penglihatan,” ungkap Nila.

Ia menekankan pentingnya intervensi cepat, salah satunya dengan pemberian kacamata, yang terbukti berdampak positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa. “Setelah memakai kacamata, anak-anak bisa mengikuti pelajaran lebih baik dan nilai mereka pun meningkat,” katanya.

BACA JUGA:Mobil Pajero Milik Nindia Korban Perampokan Dikembalikan Kapolresta Jambi Kepada Pihak Keluarga

BACA JUGA:Modifikasi Mobil Tak Selalu Aman, Pahami Risikonya!

Nila mengimbau pemerintah, tenaga pendidik, dan orang tua agar lebih memperhatikan kesehatan mata anak sejak usia dini. Ia juga mendorong agar pemeriksaan mata rutin dilakukan di sekolah untuk mencegah penurunan kualitas pembelajaran dan sumber daya manusia di masa depan. (*)

Kategori :