Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep menilai, Mahfud MD bakal menjadi lawan berat Gibran saat debat cawapres hari ini, Minggu 21 Januari 2024.
Kaesang menyampaikan itu saat acara silaturahmi Giring Delapan Center bersama Team Kampanye Luar Negeri Malaysia 2024 dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia. "
Saya kira lawan beliau (Gibran) sangatlah berat Prof Mahfud ya, kalau Cak Imin kurang tahu saya,” kata Kaesang. Kendati demikian, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu meyakini, Gibran bakal menghormati semua kontestan saat debat malam ini.
Di hadapan ribuan hadirin di acara ini, Kaesang menyebut Gibran telah berada di Jakarta untuk bersiap-siap mengikuti debat tersebut. Ia mengajak kader dan relawan PSI, serta para PMI di Malaysia untuk menyaksikan debat melalui siaran daring.
BACA JUGA:Bahrain Singkirkan Malaysia dari Piala Asia 2023 dengan Kemenangan 1-0
BACA JUGA:Ganjar Sebut Internet Gratis Bikin Orang Cerdas
"Kita berharap semoga debat malam nanti lancar," kata putra bungsu Presiden RI Joko Widodo itu. Ditemui usai acara, Kaesang menjelaskan, alasan dirinya menyebut Mahfud Md menjadi lawan berat Gibran saat debat adalah pandangan pribadi.
Menurutnya, Mahfud Md mengetahui secara mendalam segala permasalahan atas tema debat keempat dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Terlebih, Mahfud Md dinilai telah bekerja sangat baik sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) di kabinet Indonesia Maju.
"Pandangan pribadi saya, Prof Mahfud Md akan sangat menguasai materi dan saya rasa beliau adalah lawan yang cukup berat pada debat kali ini," kata Kaesang.
BACA JUGA:Gus Nudir Ungkap Awal Dari Keretakan PBNU dengan PKB
BACA JUGA:KRI dr Radjiman-992 Berlayar ke Mesir dengan Misi Kemanusiaan
"Beliau bekerja sangat baik di Menkopolhukam, jadi saya rasa beliau tahu permasalahan yang ada di Indonesia," imbuhnya.
Sebagai informasi, debat malam ini akan membahas tema terkait pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat serta desa. (*)