MUARATEBO - Proyek perbaikan dan pembangunan sejumlah ruas jalan masih dalam proses pengerjaan, bakal menjadi soroton DPRD Kabupaten Tebo.
Syamsurizal Wakil DPRD Kabupaten Tebo berjanji, bakal segera menggelar sidak ke lapangan untuk mengecek kualitas dan mendorong percepatan pengerjaan.
Pria yang akrab disapa lday mengaku belum menerima laporan pengerjaan . Dia meminta proyek diselesaikan agar bisa cepat digunakan masyarakat.
“Kita sudah upayakan dalam ketok palu anggaran. Saya mendapatkan laporan dari temen media terkait pengerjaan proyek jalan, secepatnya akan kita sidak,” terangnya.
“Kita harap pekerjaaan segera diselesaikan. Insya Allah dalam waktu dekat, kita akan turun ke lapangan, melihat progress dan disesuaikan dengan laporan yang disampaikan kepada kita,” katanya.
Jelas kata Iday, tetap berharap pembangunan ini on progress sesuai dengan waktu ditetapkan.
“Kita berupaya Bulan Desember semuanya, baik proyek APBD maupun DAK sudah selesai semua seratus persen,dan tidak ada masalah," tegas Iday.
Pantauan di lapangan, puluhan tahun warga menanti pengaspalan jalan kini masyarakat Desa Mekarsari sangat kecewa dengan hasil pengerjaan proyek pembangunan jalan tepatnya di kawasan Desa Mekarsari Jalan menuju Desa Sumbesari yang diduga dikerjakan asal asalan.
Pasalnya, pengaspalan jalan yang baru selesai dikerjakan kondisinya sudah amblas dan bergelombang.
Pantauan harian ini, proyek yang dibiayai APBD baru selesai dikerjakan tersebut sudah mulai amblas dan bergelombang dibeberapa ruas dan terlihat berlubang.
Heri (35) seorang warga di Mekarsari mengatakan, proyek pengaspalan jalan ini semestinya dikerjakan dengan baik. Karena jalan ini dibangun untuk dipergunakan masyarakat.
“Rusaknya jalan yang baru 3 pekan dibangun tersebut diduga akibat pihak pelaksana proyek dalam pengerjaannya tidak sesuai dengan spesifikasi tehnik,” ujarnya.
Menurutnya, buruknya kualitas pelaksanaan proyek tersebut diduga karena lemahnya pengawasan yang dilakukan pihak konsultan pengawas dan pihak dinas terkait.
“Kalau kita lihat, aspal tersebut sangat tipis . Hal itu dikarenakan lemahnya pengawasan dari pihak konsultan pengawas maupun dinas terkait, sehingga pihak rekanan bekerja asal jadi dan diduga demi mengeruk keuntungan besar,” ujarnya.
Lanjut Heri, ia meminta kepada pihak penegak hukum khususnya Kejari Tebo segera memproses permasalahan ini. Karena sudah jelas bahwa pengerjaan proyek tersebut merugikan negara.
“Semestinya pihak konsultan pengawas dan PPTK dinas terkait dapat bekerja secara profesional, sehingga kualitas pekerjaan itu dapat dinikmati masyarakat,” jelasnya.
“Walaupun jalan di lintasi truk bermuatan sawit, tidak mungkin jalan yang baru tiga pekan di aspal itu rusak, kalau tidak karena buruknya kualitas pekerjaan itu,” katanya. (wan/zen)
Kategori :