Studi : Kualitas Udara yang Baik Dapat Kurangi Angka Bunuh Diri, Berikut Penjelasannya

Jumat 01 Mar 2024 - 22:04 WIB
Reporter : Aditiya
Editor : Finarman

Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa angka bunuh diri meningkat secara signifikan saat polusi udara memburuk dan berdampak sangat kuat kepada kelompok lansia.

Sementara pada perempuan, keinginan untuk bunuh diri sebanyak 2,5 kali lebih berisiko dibandingkan kelompok lainnya.

Dilansir dari Medical Daily, Jumat, selain menemukan bahwa polusi udara berdampak pada lansia dan perempuan, para peneliti dari India dan Amerika yang melakukan penelitian ini juga menemukan bahwa langkah Tiongkok untuk mengurangi polusi udara telah berhasil mencegah 46.000 kematian akibat bunuh diri selama lima tahun.

Terdapat hubungan yang jelas antara polusi udara, masalah kesehatan fisik dan peningkatan risiko berbagai kondisi termasuk asma, penyakit kardiovaskular, dan kanker paru-paru.

BACA JUGA:Studi: Konsumsi Kedelai Bisa Menyehatkan Kulit dan Kurangi Garis Halus

BACA JUGA:Apakah Olahraga di Tempat kerja Harus Menjadi Suatu Keharusan? Begini Penjelasannya

Menurut Tamma Carleton, salah satu penulis utama studi tersebut mengatakan faktor lingkungan ini juga dapat berdampak buruk pada kesehatan mental.

“Kita sering menganggap bunuh diri dan kesehatan mental sebagai masalah yang harus dipahami dan diselesaikan pada tingkat individu. Hasil ini menunjukkan pentingnya peran kebijakan publik, kebijakan lingkungan, dalam memitigasi krisis kesehatan mental dan bunuh diri di luar intervensi pada tingkat individu,” ujar Carleton.

Sebelumnya, ia telah mempelajari dampak suhu terhadap tingkat bunuh diri di India dan mengamati korelasi di mana peningkatan suhu menyebabkan peningkatan tingkat bunuh diri.

Ketika ia dan rekan penulis utama Peng Zhang melihat penurunan angka bunuh diri yang lebih cepat di Tiongkok dibandingkan dengan rata-rata global, mereka memutuskan untuk mengeksplorasi hubungan antara upaya negara tersebut dalam memerangi polusi udara dan penurunan angka bunuh diri yang diamati baru-baru ini.

BACA JUGA:Sehatkan Jantung dan Otak, Ternyata Kandungan Polifenol dalam Apel Kaya Manfaat

BACA JUGA:Kaki Kamu Keseleo? Ini 8 Tips Ampuh Menghilangkan Bengkak di Pergelangan Kaki Akibat Keseleo

Tim peneliti kemudian mengumpulkan data demografi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok antara tahun 2013 dan 2017 dan memperoleh data meteorologi dari Pusat Layanan Data Meteorologi Tiongkok.

Akan tetapi, mereka harus menghadapi tantangan utama berupa memisahkan dampak polusi terhadap tingkat bunuh diri dari faktor-faktor lain yang berkorelasi seperti aktivitas ekonomi, pola perjalanan, dan hasil industri.

“Mereka memanfaatkan kondisi atmosfer yang disebut inversi, di mana udara hangat memerangkap lapisan udara dingin di bawahnya seperti tutup panci. 

Kategori :