JAKARTA – Luar biasa visi Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM tentang Indonesia yang unggul, maju. Buktinya jelang bulan Ramadhan 1445 H ini SAH kembali mengingatkan pentingnya pangan aman bermutu dan bergizi. Dimana hal ini untuk mendukung bonus demografi yaitu usia produktif mendominasi populasi penduduk Indonesia.
Menurut Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI itu momentum bonus demografi perlu diantisipasi dengan menyiapkan generasi emas yang berkualitas secara terencana, baik pendidikan, kesehatan, maupun keterampilan.
BACA JUGA:Gara-Gara Ini, Agen Distributor hingga Swalayan di Bungo Disidak Polisi
BACA JUGA:Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan
"Generasi muda memang dikenal sangat gemar membeli aneka jajanan kekinian baik berupa pangan siap saji maupun pangan olahan kemasan. Beragamnya promosi pangan dengan penyajian yang kekinian dan harga yang terjangkau, menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka. Tanpa disadari, kecenderungan untuk mengonsumsi makanan berkadar garam, gula, lemak yang berisiko mengganggu kesehatan pun menjadi permasalahan di masa depan," ungkapnya di Jambi (4/2) kemarin.
Dalam hal ini legislator yang dijuluki Bapak Beasiswa Jambi ini menambahkan Badan POM tahun 2020 saja telah mengajukan 40.496 rekomendasi takedown baik platform situs, media sosial, maupun e-commerce kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Asosiasi E-commerce Indonesia (IdEA). Dari jumlah tersebut, 1.643 diantaranya adalah link/situs terkait pangan olahan.
Dalam hal ini SAH berkeyakinan generasi muda perlu dibekali dengan pengetahuan seperti informasi nilai dan kandungan gizi pada pangan yang mereka konsumsi, kesadaran untuk selalu CEK KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluwarsa) serta memilih produk pangan dengan Pilihan Lebih Sehat yang diharapkan menjadi kebiasaan baik di kalangan generasi muda. Dengan meningkatnya kesadaran generasi muda terhadap keamanan pangan diharapkan dapat mewujudkan Generasi Emas Indonesia.
Salah satu kegiatan yang dilakukan SAH adalah puluhan kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) bekerja sama dengan Badan POM di Jambi.(*)