JAMBI - Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, Junedi Singarimbun menyinggung soal tingginya harga bahan pangan yang beredar di pasar Kota Jambi.
Memang dikatakannya, tingginya harga sejumlah pangan ini, karena ada siklus kegiatan di masyarakat. Khususnya di bulan suci ramadan tahun ini.
"Dengan lonjakan dan tingginya harga bahan pokok ini tim dari pemkot Jambi harus mengambil langkah," katanya.
Kata Junedi, saat ini masyarakat sudah memasuki bulan puasa dan dalam waktu dekat dihadapi lebaran Idul Fitri.
BACA JUGA:Ada 3.134 Usulan Masyarakat, Bappeda Kota Jambi Gelar Musrenbang RKPD Tahun 2025
BACA JUGA:JADI PAHLAWAN DORTMUND
"Kalau harga terus tinggi kasihan masyarakat," ujarnya
Menurutnya, harus ada langkah cepat yang perlu diambil Pemkot maupun Pemprov Jambi, sampai lonjakan harga bisa ditekan dan beban masyarakat berkurang.
"Jangan lengah, mungkin kemarin euphoria masa pemilu. Tapi langkah cepat harus dilakukan, pemerintah punya tim, ada disperindag yang harus bersikap cepat, ada anggarannya di sana," jelasnya.
Sebelumnya, harga kebutuhan pokok di pasar Aur Duri, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi pada hari pertama bulan Ramadan 2024, masih belum stabil, pada Selasa, 12 Maret 2024.
BACA JUGA:Beruntung Bisa Hentikan Penalti Inter Milan
BACA JUGA:Gagal Tembus Perempat Final Liga Champions
Harga beras premium eceran di pasar Aur Duri masih di kisaran harga Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kilogram. Sedangkan untuk harga beras medium, masih di kisaran harga Rp 13 Ribu hingga Rp 14 ribu.
Hal tersebut disampaikan oleh Ratna (42) pemilik toko sembako di kawasan pasar Aur duri, Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Jambi.
"Untuk beras premium eceran kita ada jual yang harga Rp 15 ribu dan Rp 16 ribu per kilogram, kalau untuk yang medium itu Rp 13 ribu dan Rp 14 ribu, kita jual beras premium merek lokal yang dari swalayan" kata dia.