Menurut dia, hal itu dapat terwujud bila didukung dengan situasi keamanan yang kondusif.
“Menyikapi Kompleksitas dinamika politik dan situasi keamanan yang akan dihadapi, disini kita bicara untuk kepentingan bangsa dan negara. Bukan untuk sekelompok orang. Ini menuntut seluruh komponen penyelenggara pemilu, pemerintah, TNI, Polri dan masyarakat untuk bersinergi dan berpartisipasi penuh, agar tahapan pemilu dapat dilaksanakan dengan tertib, aman, dan Damai,” katanya.
Mantan Dirintelkam Polda Sulteng mengatakan, beberapa hari ke depan akan memasuki tahapan kampanye, yaitu mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Pada tahapan ini, tentu ada pengerahan masyarakat massa kampanye secara besar-besaran. Kemudian, adanya pergerakan kendaraan dalam jumlah yang banyak sebagai sarana mobilisasi massa kampanye.
Disamping itu, meningkatnya kapasitas pengguna jalan, baik di Jalan Kabupaten, Provinsi maupun Jalan Nasional oleh masyarakat dan kendaraan yang digunakan oleh massa kampanye.
Dampak lainnya, lanjut Ronalzie, tentu saja psikologis massa dalam jumlah yang besar sulit untuk dikendalikan. Secara emosional mudah terpancing yang dapat menjadi pemicu terjadinya gangguan kamtibmas pada saat pelaksanaan kampanye Pemilu 2024.
Kombes Pol Ronalzie Agus mengatakan, dengan gambaran kondisi tersebut, tentu akan ada berbagai potensi kerawanan yang perlu dilakukan upaya-upaya antisipasi, terutama pada saat mobilisasi masa kampanye. Baik pergi maupun pulang dari tempat kegiatan kampanye.
Ronalzi menegaskan, mobilisasi masa kampanye menjadi perhatian khusus, karena di Jambi angkutan batu bara belum memiliki jalan khusus dan masih menggunakan Jalan Nasional.
“Ketika masa kampanye dengan iring-iringan angkutan batu bara bertemu situasinya akan rawan terjadinya keributan yang dapat mengganggu stabilitas kamtibmas dan penyelenggaraan tahapan kampanye pemilu 2024 di Wilayah Provinsi Jambi,” kata pria berdarah Minang ini. (muz)