JAMBI, KORANJAMBI.COM - Menjelang perayaan Lebaran, harga sejumlah komoditas pangan di berbagai pasar tradisional mulai menunjukkan tren peningkatan.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran dikalangan masyarakat, terutama menjelang hari raya yang membutuhkan lebih banyak persiapan makanan. Kenaikan harga yang signifikan terlihat pada bahan pokok seperti daging ayam, telur, beras, dan sayuran.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (kemendag) Isy Karim menyampaikan, lonjakan harga pangan yang terjadi saat ini lebih dipengaruhi oleh faktor psikologis.
“Setiap awal puasa atau Lebaran memang terjadi kenaikan yang dipicu oleh adanya psikologis,” kata Isy dalam diskusi publik bertajuk Ketersediaan dan Keterjangkauan Harga Pangan Jelang dan Pasca Lebaran 2024, Rabu 27 Maret 2024.
BACA JUGA:Ini dia 8 Cara Mencegah Bau Mulut Saat Puasa
BACA JUGA:Kaesang Bakal Diusung Sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta 2024
Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan melakukan pembelian berlebihan yang dapat memperburuk situasi.
Masyarakat diharapkan untuk berbelanja sesuai kebutuhan dan memanfaatkan produk lokal sebagai alternatif.
Di sisi lain, pemerintah mengungkapkan tengah berupaya melakukan stabilisasi harga di pasar dengan berbagai cara.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan memaparkan terdapat beberapa langkah kebijakan yang akan di dorong pemerintah di tingkat pusat untuk meredam kenaikan harga pangan terutama beras.
BACA JUGA:Ramai di Media Sosial, Benarkah Bukber Dianggap Sebagai Ajang Pamer? Berikut Penjelasannya
BACA JUGA:Dihadiahi Lukisan Karya SBY, Prabowo: Pak SBY Saya Sangat Terharu
Langkah-langkah yang diambil pemerintah ini diharapkan dapat menenangkan pasar dan menjaga stabilitas harga pangan menjelang Lebaran, sehingga masyarakat dapat merayakan hari raya dengan khidmat dan tanpa beban ekonomi yang berat.(*)