Untuk saat ini, loket masih menjual tiket dengan tarif normal di kisaran Rp500 ribuan untuk kelas excecutive dan 400 ribuan rupiah di kelas ekonomi.
BACA JUGA:Penasaran dengan Asal Usul Zodiak ? Yuk Simak Pembahasannya!
BACA JUGA:Menjaga Warisan Budaya, Komisi X DPR RI Usulkan Pembukaan Formasi Khusus Guru Bahasa Daerah
Sementara Kepala Loket Sinar Tapanuli yang memiliki rute Jambi - Lampung, Ombing menyatakan hal yang sama untuk jumlah penumpang saat ini.
"Sekarang masih normal seperti hari-hari biasa, belum ada tanda-tanda lonjakan pemudik," ujar Ombing.
Ombing memperkirakan bahwa lonjakan pemudik akan terjadi di h-4 menjelang Idul Fitri.
Harga tiket yang dijual juga masih dalam tarif normal kisaran 300 ribuan dengan fasilitas AC.
BACA JUGA:Siap - siap, Festival Film Bulanan kembali buka seleksi Lokus 3
BACA JUGA:Menjaga Warisan Budaya, Komisi X DPR RI Usulkan Pembukaan Formasi Khusus Guru Bahasa Daerah
Untuk loket PO. Laju Prima sudah mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi dibandingkan harga sebelumnya. Dari yang harga normal Rp. 450.000 untuk tujuan keberangkatan Jakarta-Bandung, sekarang sudah Rp.700.000 untuk tujuan Jakarta dan Rp.720.000 tujuan ke Bandung.
Penurunan harga tiket pasti akan kembali turun, tetapi setelah selesai lonjakan arus mudik berakhir "untuk penurunan harga tiket itu secara berangsur-angsur, bukan langsung normal" kata Salim penjaga loket.
Kenaikan harga tiket membuat para pemudik mau tidak mau untuk tetap membelinya. "Biasanya saya beli tiket itu Rp.400.000 Jakarta-Jambi kemarin sudah naik cukup tinggi seharga Rp.600.000" kata Ega pemudik.
Selagi harga tiket masih bisa digapai para pemudik tetap akan membeli tiket. Karena tujuan para pemudik untuk berjumpa keluarga, berkumpul bersama sanak saudara dan liburan lebaran. "Hal ini kan momentum setahun sekali, apalagi bagi anak rantau jadi ya gapapa naik untuk harga tiketnya" ujar Ega pemudik Jakarta-Jambi. (Mg07/mg08/zen/ira)