12 Ribu Jiwa Masih Pengangguran

Rabu 15 Nov 2023 - 19:17 WIB
Reporter : Jambi Independent
Editor : Jambi Independent

MUAROJAMBI - Belasan ribu masyarakat di Wilayah Kabupaten Muaro Jambi tercatat masih berstatus pengangguran. Angka pengangguran pada tahun 2022 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Muaro Jambi melaporkan, pada 2021 jumlah angkatan kerja di Muaro Jambi sebanyak 214.881 jiwa. Dari jumlah angkatan kerja itu tercatat sebanyak 12.003 jiwa atau 5,59 persen berstatus pengangguran.

Trend penurunan angka pengangguran terjadi pada tahun lalu. BPS Muaro Jambi mencatat, pada 2022 jumlah angkatan kerja di Wilayah Kabupaten berjuluk Bumi Sailun Salimbai berjumlah sebanyak 235.033 jiwa. Dari jumlah angkatan kerja itu tercatat sebanyak 12.586 jiwa atau 5,35 persen berstatus pengangguran.

Kepala BPS Muaro Jambi Muji Lestari saat dikonfirmasi membenarkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2022 menjukkan tren penurunan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Harap Kurangi Risiko Bencana

"Untuk tahun ini belum dirilis. Kalau tahun lalu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di wilayah Muaro Jambi tercatat mencapai 12 ribu jiwa," katanya, kemarin (15/11).

Muji Lestari mengatakan, TPT di wilayah Muaro Jambi berada pada urutan ketiga dari sebelas Kabupaten/Kota yang ada di Wilayah Provinsi Jambi.

TPT yang dimaksud, kata dia, bukan hanya orang yang tidak memiliki pekerjaan. Akan tetapi, didalamnya juga termasuk orang yang sedang mencari kerja atau sedang menyiapkan usaha.

"TPT Muaro Jambi berada pada urutan ketiga se-Provinsi Jambi. TPT yang paling Tinggi itu di wilayah Kota Jambi," katanya.

BACA JUGA:Banyak Kades Tak Tahu

Muji Lestari menyampaikan, penyebab tingginya angka pengangguran ini disebabkan oleh berbagai hal. Bisa karena alasan baru lulus sekolah atau lulus perguruan tinggi, bisa juga karena sedang mencari pekerjaan dan bisa juga karena pendidikannya tidak memenuhi syarat.

"Perlu dilihat juga,ketika angka pengangguran tinggi yang bekerja juga ikut naik. Itu berarti banyak juga yang terserap di pasar kerja," tukasnya. (jun/ira)

Tags :
Kategori :

Terkait