JAMBIKORAN.COM - Polusi udara merupakan masalah yang signifikan di seluruh dunia. Polusi udars terkait dengan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit neurodegeneratif, stroke, autisme, depresi, dan keterlambatan perkembangan.
Saat ini, semakin banyak bukti ilmiah yang menghubungkan polusi udara dengan gangguan sakit kepala, terutama migrain. Berikut adalah penjelasannya.
Polutan yang menyebabkan sakit kepala
Studi dari berbagai negara menunjukkan hubungan yang signifikan antara polusi udara dan sakit kepala. Beberapa polutan dikaitkan dengan sakit kepala, antara lain sebagai berikut:
- Materi partikulat: Partikel kecil padatan atau cairan yang tersuspensi di udara, termasuk debu, kotoran, jelaga, dan asap, yang dapat berbahaya jika terhirup.
- Nitrogen dioksida: Gas berwarna coklat kemerahan yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar, terutama pada kendaraan dan pembangkit listrik, yang dapat mengiritasi paru-paru dan menurunkan resistensi terhadap infeksi saluran pernafasan.
- Sulfur dioksida: Sulfur dioksida adalah gas tidak berwarna dengan bau yang khas, sering disamakan dengan bau telur busuk. Gas ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung belerang. Menghirup sulfur dioksida dapat menyebabkan masalah pernapasan dan juga berkontribusi terhadap pembentukan hujan asam.
- Ozon: Gas yang terdiri dari tiga atom oksigen. Di atmosfer bagian atas, ozon melindungi Bumi dari sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya. Namun, di permukaan tanah, ozon terbentuk ketika polutan bereaksi dengan sinar matahari, sehingga berkontribusi terhadap pembentukan kabut asap yang dapat membahayakan sistem pernapasan manusia.
- Karbon monoksida: Gas ini tidak berwarna atau berbau. Karbon monoksida terbentuk ketika bahan bakar seperti kayu, gas, atau minyak tidak terbakar sepenuhnya. Menghirup banyak karbon monoksida bisa mematikan karena menghentikan darah membawa oksigen.
- Hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH): Sekelompok bahan kimia yang terdapat secara alami dalam batu bara, minyak mentah, bensin, dan dalam asap pembakaran bahan bakar fosil serta zat organik lainnya. Beberapa PAH diketahui dapat menyebabkan kanker.
- Senyawa organik yang mudah menguap (VOC): Bahan kimia organik yang mudah menguap ke udara biasanya ditemukan pada cat, pelarut, produk pembersih, dan bahan bakar. Paparan VOC tingkat tinggi dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, serta sakit kepala dan mual.
- Bahan bakar biomassa: Jenis bahan bakar biomassa mencakup bahan organik terbarukan, seperti kayu, limbah tanaman, atau kotoran hewan, yang digunakan sebagai bahan bakar. Pembakaran bahan bakar biomassa dapat melepaskan polutan ke udara, sehingga berkontribusi terhadap polusi udara.
Mekanisme pasti terkait bagaimana polusi udara memicu sakit kepala belum sepenuhnya dipahami. Namun, kualitas udara yang buruk diyakini dapat menyebabkan sakit kepala dengan memicu peradangan pada sistem saraf, yang menyebabkan peradangan saraf dan kematian sel. (*)