Momen rusaknya Going Merry, sempat membuat kelompok topi jerami terpukul, walau akhirnya mereka dapat menerima kepergian dan memakamkan kapal tersebut dengan cara dibakar.
Pada momen ini juga, memunjukkan adegan bahwa Going Merry berbicara dan mengucapkan maaf, karena tidak bisa melanjutkan menemani kelompok topi jerami berpetualang.
Sehingga rasa sedih pada momen ini sangat memuncak.
BACA JUGA:Perlu Segera Perbaikan Jalan Kawasan Pemukiman di Pesisir Kuala Jambi
BACA JUGA:Hari Pertama Pasca Lebaran, Sah Serap Aspirasi Dengan Buka Kantor
Dadan saat kematian Ace
Dadan adalah sosok ketua bandit gunung yang mengurus Ace, Sabo dan Luffy saat kanak-kanak. Kepergian Ace memberi rasa sedih yang mendalam terutama kepada Dadan.
Adegan Dadan yang tidak berhenti untuk minum sake, sangat memberi kesan menyayat ketika menontonnya, ditambah saat dirinya memarahi Garp, sebagai seorang keluarga dan pejabat angkatan laut yang berada saat momen eksekusi Ace, tetapi tidak bisa menyelamatkan Ace dari kematian.
Momen tersedih Dadan, saat menyadari Ace telah mati-Ist-
Dari menonton momen ini, memberikan rasa sakit mendalam sebagai seorang ibu, saat kehilangan buah hatinya.
Otoko yang tidak bisa menangis saat ayahnya meninggal
BACA JUGA:Mukti: WFH Jangan Jadi Alasan
BACA JUGA:Marak Bocah Lompat dari Jembatan Gentala Arasy
Momen di negeri Wano sangatlah kompleks dan memilukan, salah satu momen memilukannya yaitu, saat kematian Tonoyasu atau Yasuie seorang mantan daimyo.
Dirinya harus dieksekusi mati, di tengah kota karena memberontak kepada Orochi.
Pada saat Yasuie mati, penduduk desa tempat ia tinggal terutama Otoko putrinya sangat terpukul.