Tekankan Pentingnya Uji KIR Kendaraan
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno (kiri), Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gapasdap Khoiri Soetomo (kanan) diwawancara awak media di Jakarta.-ANTARA-Jambi Independent
JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menekankan pentingnya dilakukan pengujian kendaraan bermotor (PKB) atau KIR kendaraan secara berkala demi mencegah atau memitigasi potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas selama perjalanan.
“Saya minta kepada pengusaha bus ikuti ketentuan, kalau memang harus melakukan uji KIR, maka ya uji KIR,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu.
Hendro menegaskan bahwa uji KIR merupakan suatu kewajiban bagi setiap kendaraan baik bus angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP), antarkota antarprovinsi (AKAP) maupun pariwisata, guna memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi para penumpang.
Dia menekankan bahwa uji KIR kendaraan wajib dilakukan secara berkala, yakni enam bulan bagi kendaraan umum.
BACA JUGA:Yakin Presiden Terpilih Berpihak pada Desa
BACA JUGA:Minta Sekolah Utamakan Keamanan Kegiatan Pembelajaran
“Kalau (uji) KIR itu hukumnya wajib bagi setiap kendaraan enam bulan sekali, (untuk) angkutan umum,” tegas Hendro.
Menurutnya kendaraan yang tidak dalam kondisi baik dapat menjadi ancaman bagi keselamatan bagi penumpang, pengemudi maupun pengguna jalan lainnya. Sehingga dilakukan uji KIR, kendaraan akan diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan bahwa semua komponen penting seperti rem, lampu, ban, dan sistem kemudi berfungsi dengan baik.
Hal itu akan membantu mencegah terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh kegagalan mekanis atau teknis pada kendaraan.
“Dan kewenangan KIR itu bukan di Kementerian Perhubungan sebenarnya, kewenangan itu ada di daerah, di kabupaten/kota, itu yang melaksanakan KIR. Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat hanya memberikan teknis bagaimana melaksanakan KIR dan memberikan sertifikasi penguji,” jelas Hendro.
BACA JUGA:JCH Kloter Pertama Tiba di Madinah
BACA JUGA:Proaktif Lestarikan Bahasa Daerah, Tingkatkan Literasi Generasi Muda Terus Digaungkan
Hendro juga menyampaikan turut prihatin dan berduka cita atas kecelakaan Bus Trans Putera Fajar di Ciater, Subang, Jawa Barat.
Ia sangar prihatin atas insiden tersebut. Padahal sebelumnya pemeriksaan kelaikan operasi pada bus telah dilakukan pada saat angkutan mudik Lebaran 2024.