Patah As dan Tak Kuat Menanjak di Jalan Sungai Bahar, Truk Muatan Batu Bara Masuk Parit
Truk batu bara mengalami patah as dan tak kuat menanjak, hingga masuk parit-Qhofifatun Ngaliya-Jambi Independent
MUAROJAMBI, JAMBIKORAN.COM – Satu mobil truk bermuatan batu bara terpaksa berjalan mundur usai alami patah as, Minggu 12 Mei 2024, pukul 01.00 WIB dini hari.
Kejadian ini terjadi di jalan Sungai Bahar, Sarekat RT 24, Dusun Purwosari. Truk tersebut bermuatan 12 ton batu bara.
Truk tersebut diketahui melaju dari arah Sungai Bahar hendak ke Jambi, untuk bongkar muatan.
Saat ingin melewati tanjakan, di Jalan Sungai Bahar Sarekat, tiba-tiba di pertengahan, mobil mengalami patah as, yang membuat mobil tidak kuat untuk nanjak. Akhirnya truk tersebut berjalan mundur dan masuk ke parit.
BACA JUGA:Polda Jambi Hentikan Angkutan Batu Bara, Angkutan Barang Berat, Mulai 3-18 April 2024
BACA JUGA:Pembatasan Operasional Tetap Berlaku Soal Hauling Batu Bara
"Pas di tengah tanjakan ini, tiba-tiba patah as. Jadi tidak kuat mau nanjak, karenakan muatan juga berat 12 ton," ungkap Jamudin sopir truk batu bara, Minggu 12 Mei 2024.
Dari pukul 01.00 WIB dini hari, sampai pukul 13.00 WIB sore, mobil tersebut diketahui belum ditarik dan diperbaiki.
"Jadi sekarang nunggu dulu, dikirim seling nanti baru ditarik," ujar Jamudin sopir truk tersebut. Sopir mengungkapkan bahwa jika kejadian ini nantinya akan dikenakan klaim oleh bosnya.
"Kalau konsekuensi sopir, dengan kejadian kaya gini kami suruh klaim. Bayar, dengan dicicil nanti atau potong gaji. Tapi kalau kami kan patah as, jadi bukan keinginan kami, nah itu nanti minta pertimbangannya lagilah ke bos, apakah di bebankan ke kami semua, apakah separuh gitu" ungkapnya.
BACA JUGA:Pemprov Buka Kesempatan Bagi Investor Baru, Untuk Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara
BACA JUGA:Jalan Khusus Batu Bara Diharapkan Selesai Tahun Ini
Sopir truk batu bara merasa sangat sedih. Karena baru pertama kali melewati jalur tersebut dan juga sopir tersebut merupakan pendatang.
"Saya pendatang dari Aceh Tenggara, dapet kerjaan disini terus suruh bawa batu bara," ungkapnya.
Sopir truk menyampaikan susahnya untuk cari uang di zaman sekarang, ditambah dengan pekerjaan yang memiliki konsekuensi yang tinggi. Sekitar pukul 15.30 WIB akhirnya mobil ditarik dan akan segera diperbaiki.
Kejadian yang sering terjadi ini membuat warga sekitar sudah tidak heran lagi dengan kejadian mobil-mobil yang tidak kuat nanjak, patah as dll.
BACA JUGA:775 Truk Simulasi Angkutan Batu Bara Jalur Darat Sudah Boleh Melintas
BACA JUGA:Angkutan Batu Bara Dihentikan, Pemprov Jambi Lakukan Evaluasi
"Ah sudah sering nian ditanjakan ni mobil dak kuat nanjak, jadi ya udah biasa," kata Marlinah warga sekitar. (*)