DPR RI Turun Tangan Soal Polemik Kenaikan Biaya Kuliah di Sejumlah PTN
ilustrasi --Suara Surabaya
JAMBIKORAN.COM - Biaya pendidikan di tanah air kian mencekik. Hal ini banyak dikeluhkan berbagai kalangan.
Terbaru, sejumlah mahasiswa di Peguruan Tinggi Negeri (PTN) juga melakukan aksi demonstrasi terkait mengenai kenaikan Uang Kuliah Tunggal atau UKT.
Komisi X DPR yang membidangi pendidikan pun berinisiatif membentuk Panitia Kerja (Panja) Biaya Pendidikan untuk memastikan biaya pendidikan di Indonesia terjangkau masyarakat.
Melansir CNN Indonesia, Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf menyatakan Panja itu berfungsi untuk mengetahui apa yang jadi alasan biaya pendidikan kerap naik.
"DPR juga langsung membuat Panja biaya pendidikan. Karena kita juga ingin tahu sebenarnya pembiayaan pendidikan itu seberapa dan kenapa harus menaik," kata Dede di kompleks parlemen, Jakarta, dikutip Sabtu 18 Mei 2024.
BACA JUGA:Pekan Depan Jokowi Akan Bahas Masalah Kenaikan UKT Dengan Para Menterinya
BACA JUGA:Ini 10 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia dengan UKT Termahal
Dede menyampaikan nantinya Panja tersebut akan mengulas lengkap komponen biaya pendidikan, tak sebatas hanya biaya kuliah namun hingga ke taraf sekolah dasar.
Ia menyebut review terhadap komponen biaya pendidikan itu belum pernah dilakukan.
Alhasil, peserta didik dan orang tua pun tak mengetahui kemana kenaikan biaya pendidikan yang mereka bayarkan itu akan dialokasikan.
"Apakah biaya komponen pendidikan seperti UKT itu naik dikarenakan membayar gaji dosen atau mungkin uang gedung atau biaya riset. Kita belum tahu, itu yang nanti kita akan bahas," ucapnya.
Selain akan membentuk Panja, Dede menyampaikan Komisi X DPR akan segera memanggil Kemendikbud membicarakan soal ini.
"Long term ini Panja, Panja akan melakukan investigasi tentunya terhadap masalah pembiayaan pendidikan," ujar dia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Tjitjik Sri Tjahjandarie sebelumnya telah merespons gelombang kritik terkait UKT di perguruan tinggi yang kian mahal.