Sektor Transportasi Sumbang Emisi Gas Rumah Kaca, Indonesia Tekankan Urgensi Dekarbonisasi
Indonesia Tekankan Urgensi Dekarbonisasi-Yolanda Permata-esdm.go.id
JAMBIKORAN.COM - Transportasi global menyumbang lebih dari sepertiga emisi CO2 dari sektor pengguna akhir, dan transportasi jalan raya saja menyumbang sekitar seperenam emisi global.
Dalam hal ini, sistem transportasi yang berkelanjutan dan bersih sangat penting untuk mengurangi dampak signifikan sektor transportasi terhadap lingkungan
Untuk itu Upaya dekarbonisasi di sektor transportasi sangat penting karena dampaknya yang signifikan terhadap pembakaran bahan bakar fosil.
Di Indonesia, 11 juta kendaraan di jalan mengeluarkan lebih dari 35 juta ton CO2, dan truk mengeluarkan lebih dari 50 juta ton CO2, Selain sebagai pengonsumsi sepertiga energi final, sektor transportasi juag menjadi salah satu penyumbang emisi terbesar.
BACA JUGA:IHSG Ditutup Melemah, Dipimpin Sektor Transportasi dan Logistik
BACA JUGA:Menhub Sebut Transportasi Massal Atasi Sejumlah Masalah
"Di Indonesia sektor transportasi menyumbang sekitar sepertiga konsumsi energi final dan sekitar 40% konsumsi energi final. 11 juta mobil di jalanan Indonesia saat ini menghasilkan lebih dari 35 juta ton emisi CO2, sementara truk mengeluarkan lebih dari 50 juta ton," sambung Dadan.
Sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan polutan udara, Indonesia secara aktif mempromosikan penggunaan kendaraan listrik.
Transisi ke kendaraan listrik dianggap sebagai strategi utama untuk mendekarbonisasi transportasi jalan raya, yang menawarkan manfaat ganda yaitu mengurangi emisi sekaligus mendukung dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan.
Elektrifikasi sektor transportasi dapat membantu Indonesia mengurangi ketergantungannya pada impor bahan bakar fosil, yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA:Ekosistem Kendaraan Listrik segera Terbentuk
BACA JUGA:Empat Perusahaan Kendaraan Listrik China Siap Produksi di Indonesia
Mengurangi impor akan memperkuat ketahanan energi dan merupakan prioritas utama pemerintah.
Mengingat perkembangan ekonomi yang diperkirakan akan meningkatkan kepemilikan mobil dalam beberapa tahun ke depan, dekarbonisasi sektor transportasi sangatlah penting untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.