Warga Sungai Bungur Demo Kantor Gubernur

--

JAMBI – Masyarakat Sungai Bungur, Kecamatan Kumpeh,  Kabupaten Muarojambi, melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jambi, Rabu (22/11) kemarin. Mereka menuntut agar pemerintah segera menyelesaikan konflik lahan masyarakat dengan perusahaan di daerah mereka.
Arma, salah satu pengunjuk rasa mengatakan, ada sekitar 1.500 hektar lahan masyarakat yang sedang dalam konflik. Seluas 700 hektar dari totalnya, atau hampir separuh lahan, sudah diserobot dan dikelola oleh perusahaan.
“Sekitar 700 hektare sudah diserobot dan dikelola oleh perusahaan,” katanya.
Mereka meminta, agar Pemerintah Provinsi Jambi tegas dalam menangani kasus konflik lahan ini. Sebab, masih banyak konflik agraria atau konflik lahan yang belum selesai, salah satunya di desa Bungur tersebut.
Darmi, pengunjuk rasa lainnya mengatakan, mereka berharap ada pihak Pemprov Jambi yang menemui mereka, untuk berdialog dan memberikan solusi. Jika tidak ada yang menemui mereka, massa mengancam akan menginap di kawasan Kantor Gubernur Jambi.
“Supaya pemerintah bisa segera cepat dan serius menyelesaikan konflik lahan itu,” katanya.
Warga berharap, pemerintah tegas dalam menangani persoalan kasus konflik lahan ini. Sehingga masyarakat tidak bentrok dengan perusahaan akibat dari konflik lahan ini.
Diketahui sebelumnya, persoalan konflik lahan antara masyarakat dengan korporasi masih menjadi PR yang harus diselesaikan oleh pemerintah.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian ATR/BPN Provinsi Jambi Agustin Iterson Samosir menyebutkan setidaknya ada tujuh konflik sengketa agraria yang perlu diselesaikan di Provinsi Jambi. Penyelesaian ini akan melibatkan Tim Terpadu dan Forkopimda Provinsi Jambi.
“Saat ini kita ada atensi sekitar tujuh kasus yang menjadi prioritas. Nanti akan kita lihat perkembangannya,” katanya beberapa waktu lalu.
Percepatan penyelesaian konflik menjadi tugas semua stekholder meliputi Tim Terpadu dan Forkopimda untuk mengurai semua penyelesaian konflik yang punya karakter berbeda.
"Pak Mentri ATR/BPN sudah menyampaikan waktu di Candi Muarojambi, kita di posisi ketiga yang tertinggi. Dan mudah-mudahan bisa keluar dari posisi itu," tandasnya. (enn/cr02/ira)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan