Novel Si Anak Badai, Menggambarkan Tokoh yang Heroik!

Si Anak Badai novel karya Tere Liye-Nurdina Wanti-

Tentu saja rumah mereka akan digusur nantinya. Dipindahkan entah ke mana dan belum tentu utusan provinsi tersebut akan memenuhi janji mereka, untuk menjamin kesejahteraan penduduk setelah digusur.

Pertemuan tersebut berakhir ricuh, tidak ada kesimpulan. Hinggan satu bulan lebih, utusan provinsi datang lagi, kini dengan pasukan yang lebih banyak, dengan batuan aparat setempat. Penduduk tidak bisa melakukan apapun, hanya bisa berteriak protes. Terutama Pak Kapten.

BACA JUGA:Komet Minor, Novel Ketujuh Tere Liye Series Bumi dengan Ending yang Menegangkan dan Memuskan!

BACA JUGA:Ceros dan Batozar Novel Kelima Tere Liye, Series Bumi Terdapat Dua Cerita Berbeda (part 2)

Pelabuhan itu tetap dilakukan, alat-alat berat didatangkan, banyak pekerja yang didatangkan dari luar. Mata pencaharian penduduk terganggu, ikan-ikan mulai tak banyak mereka dapatkan akibat pembangunan tersebut.

Pak Kapten yang dikhawatirkan akan menggagalkan pembangunan pelabuhan, dengan kekuasaan mereka. Pak Kapten ditangkap, dengan tuduhan akan mengganggu pembangunan dan akan mengajak penduduk melawan.

Pak Kapten ditangkap, dan akan diadili di provinsi. Zaenal dan teman-temannya yang sering bermain di dekat pembangunan pelabuhan, sempat menedengar salah satu pegawai sekaligus orang penting yang bertanggung jawab atas pembuatan pelabuhan, mengatakan kepada ajudan dai provinsi, bahwa tanah di Kampung Manowa tidak akan mampu menahan beratnya dan pembangunan pelabuhan.

Namun mereka tak peduli, menyuruh petugas tersebut tetap meneruskan pembuatan pelabuhan. Hingga terjadilah hal tersebut, alat berat yang akan digunakan ambruk ke bawah karena jembatan tersebut terhenyak ke bawah. Kayu yang kuat tersebut tidak hancur, melainkan terhenak ke bawah, karena tanah yang tidak stabil.

BACA JUGA:Kim Jong Un Dapat Hadiah Lagi Berupa Mobil Limosin Mewah Aurus Lagi dari Vladimir Putin, Segini Harganya

BACA JUGA:Polda Jateng Terjunkan 1.068 Personel Untuk Amankan Piala AFF U-16 di Solo

Petugas yang protes tersebut, telah ditipu dengan dokumen pemeriksaan kestabilan tanah. Zaenal meminta bantuan petugas tersebut, untuk membantu Pak Kapten keluar dari rumah sakit. Ia tahu bahwa pegawai tersebut pasti baik. Memang baik, namun dia tidak bisa membantu banyakk.

Zaenal dan teman-temannya merencanakan menyelinap ke dalam kapal yang bagus. Tempat pertemuan orang penting, ingin merekam pembicaraan mereka. Dan benar saja, mereka mendapatkan bukti yang kuat untuk mengeluarkan Pak Kapten dengan rekaman para orang penting tersebut, yang membicarakan tentang pembangunan pelabuhan yang menguntungkan mereka.

Akhirnya Pak Kapten dibebaskan, pelabuhan tersebut dihentikan pembangunannya. Aksi heroik Zaenal dan teman-temannya malam itu, menyelamatkan Kampung Manowa dan penduduknya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan