Novel Si Anak Badai, Menggambarkan Tokoh yang Heroik!

Si Anak Badai novel karya Tere Liye-Nurdina Wanti-

JAMBIKORAN.COM - Si Anak Badai karya Tere Liye masuk juga dalam serial anak nusantara. Novel ini berlatarkan di daerah pulau atau pantai. Di mana keseharian penduduknya adalah seorang nelayan dan mata pencaharian utamanya adalah menangkap ikan.

Tokoh utama novel ini bernama Zaenal, dipanggil Za. Ia merupakan anak pertama, mempunyai adik pernama Fattah dan Thiyah. Bapak seorang pegawai kecamatan, dan Mamak tukang jahit di rumah. Mereka tinggal di Kampung Manowa.

Novel ini fokus kepada aksi heroik yang dilakukan oleh Zaenal dan teman-temannya. Mereka masih menjalani pendidikan di bangku SD. Keseharian mereka selepas pulang sekolah, bermain di dekat jalur kapal-kapal besar melintas. Akses ke tempat tersebut dengan perahu, duduk di sebuah pondok menunggu kapal datang.

Ketika kapal datang, merekan akan berenang ke arah sana. Penumpang kapal akan melemparkan koin ke air, dan mereka akan menyelam untuk mengambil koin tersebut. Hal tersebut sering mereka lakukan.

BACA JUGA:Ini 3 Novel Karya Tere Liye, yang Bisa Membuatmu Nangis Bombai!

BACA JUGA:Selena Buku ke-8 Series Bumi Milik Tere Liye, Kisah Tentang Selena dan Orang Tua Raib

Selepas maghrib mereka juga mengaji, dan sholat berjamaah di masjid kampung. Pernah suatu hari jembatan menuju masjid ambruk, penduduk ramai-ramai bergotong-royong membangun jembatan baru.

Selama pembuatan jembatan, Bapak, Zaenal dan teman-temannya serta penduduk yang sholat di masjid, sementara menggunakan perahu.

Kampung Manowa sempat heboh, karena ada berita bahwa ada utusan dari Provinsi yang ingin berkunjung ke kampung mereka. Ibu-ibu sibuk mempersiapkan sambutan, dan Mamak menyiapkan baju untuk mereka menyambut utusan provinsi.

Jalan kayu yang dibangun di atas air, dihiasi dengan secantik mungkin. Semua penduduk bersuka cita. Ketika hari H, utusan provinsi tak ramah. Bahkan mereka belum selesai mendengar dan melihat acara sambutan yang dilakukan oleh ibu-ibu Kampung Manowa.

BACA JUGA:Si Anak Cahaya, Novel Serial Anak Nusantara Karya Tere Liye

BACA JUGA:Komet Minor, Novel Ketujuh Tere Liye Series Bumi dengan Ending yang Menegangkan dan Memuskan!

Bahkan mereka datang telat, hampir satu jam. Membuat penduduk tidak betah dan tidak sabaran, terutama Pak Kapten. Salah satu orang yang disegani di Kampung Manowa.

Ketika utusan provinsi tersebut menyampaikan keinginan mereka, yaitu membangun pelabuhan di Kampung Manowa. Pak Kapten langsung menolak mentah-mentah, begitu juga dengan penduduk yang lain.

Tag
Share