Kota Jambi Alami Deflasi, Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau Beri Andil Terbesar
SIDAK: Pj Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih saat beberapa waktu lalu sidak ke pasar.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
Walaupun deflasi, Hendra juga sampaikan bahwa pada Juni terdapat beberapa komoditas pendorong inflasi. Seperti cabai merah yang sempat menyentuh angka Rp80.000 per kilogram diawal bulan dan terus melandai pada angka Rp25.000-Rp30.000 hingga akhir bulan.
Pempek dan kopi bubuk juga menyumbang andil inflasi, selain angkutan udara, yang mengindikasikan mobilitas masyarakat pada libur hari besar keagamaan nasional Iduladha beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Bulan Suro 2024 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Catat Jangan sampai Salah
BACA JUGA:Tata Kelola Ibu Kota Kabupaten Muaro Jambi Dikritik DPRD, Pemkab Ditekan untuk Segera Perbaiki
Dalam kesempatan itu, Sekretaris TPID Kota Jambi itu juga sampaikan bahwa Pemkot Jambi terus mewaspadai akan terjadi anomali inflasi pada bulan berikutnya, yang disebabkan berbagai faktor.
"Tentu saja kedepan kita terus akan memantau dan mewaspadai adanya anomali yang berbeda pada bulan Juli. Tahun ajaran baru segera dimulai, berimbas meningkatnya pola konsumsi masyarakat pada beberapa komoditas. Juga faktor cuaca patut diwaspadai, karena menurut BMKG pada bulan Juli akan mulai memasuki musim kemarau, berdampak pada produksi tanaman pangan. Ini harus kita sikapi dan antisipasi dengan baik, dari sisi strategi dan kebijakannya, agar upaya pengendalian inflasi yang selama ini fokus diatensi oleh Ibu Pj Wali Kota, terus dapat kita kendalikan dengan baik," pungkas Hendra. (zen)