Tidak Ada Negara yang Bebas Risiko dalam Penggunaan Kecerdasan Buatan

Pengunjung berdiri di dekat tanda kecerdasan buatan di stan robot AI di Security China, sebuah pameran keselamatan dan keamanan publik, di Beijing, China, 7 Juni 2023.--Antaranews.com

Menurut laporan baru badan PBB, penemu yang berbasis di China mengajukan paten kecerdasan buatan generatif (GenAI) berjumlah paling tinggi.

GenAI memungkinkan pengguna untuk mengembangkan beragam konten, termasuk teks, gambar, audio, dan kode perangkat lunak, yang digunakan untuk mendukung banyak produk industri dan konsumen.

BACA JUGA:Prestasi Gemilang! Pencak Silat Indonesia Amankan 4 Emas dan 1 Perak di AUG 2024

BACA JUGA:Setelah Masa Pinjaman, David Raya Kini Jadi Pemain Tetap Arsenal

Produk-produk ini termasuk chatbots seperti ChatGPT, Google Gemini, dan mesin pencari China ERNIE Baidu, kata sebuah laporan yang dirilis oleh Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia pada Rabu.

Menawarkan “pengalaman praktis” China dalam tata kelola AI global.

“Pengembangan AI merupakan peluang besar bagi dunia dan tantangan global yang besar. Penting bagi semua negara untuk melakukan diskusi mendalam, membangun konsensus, memanfaatkan peluang, dan mengatasi tantangan bersama-sama.” ujar Li Qiang.(*)

Tag
Share