Jepang Kecam Kasus Kekerasan Seksual Pasukan AS, Desak Langkah Tegas dan Tanggung Jawab

Ilustrasi - Korban kekerasan seksual.--Antaranews.com

JAMBIKORAN.COM - Jepang mengekspresikan kepedihan yang mendalam atas terungkapnya lima kasus kekerasan seksual yang dilakukan pasukan Amerika.

Jepang juga memperingatkan bahwa kasus-kasus kekerasan seksual di negara tersebut yang melibatkan pasukan AS tidak dapat ditoleransi dan mendesak Washington untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

“Insiden tersebut telah menimbulkan banyak kecemasan di masyarakat setempat,” kata Kamikawa.

Kamikawa menjawab pertanyaan wartawan tentang meningkatnya kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh tentara Amerika. Sekitar 50.000 tentara AS dikerahkan di Jepang berdasarkan pakta keamanan bilateral, sekitar setengahnya berada di Okinawa.

BACA JUGA:Jimin BTS dan Lisa Blackpink menggebrak Official Singles Chart Inggris dengan single terbaru mereka!

BACA JUGA:PBB Prihatin dengan Baku Tembak yang Terjadi di Perbatasan Israel-Lebanon

“Ini adalah sesuatu yang tidak boleh terjadi. Insiden ini sangat disesalkan, dan ketika saya memikirkan para korban…Saya sangat sedih sebagai menteri luar negeri,” katanya, merujuk pada perannya dalam Satuan Tugas Perempuan, Perdamaian dan Keamanan.

Terjadinya kejahatan seksual, katanya, merupakan tantangan utama. 

Kamikawa menegaskan bahwa ia mempromosikan cita-cita dan konsep yang mencakup perlindungan hak asasi manusia dan martabat perempuan.

“Pencegahan kekerasan seksual oleh personel militer…dan upaya untuk mendapatkan tanggung jawab serta hukuman adalah hal yang kami tekankan,” ucapnya.

BACA JUGA:Romi Hariyanto, Jalan Terjal Menuju Kursi Gubernur Jambi

BACA JUGA:Rusia Mendukung Pengakhiran Konflik Ukraina dengan Syarat Tegas

Lebih lanjut Kamikawa mengatakan Kementerian Luar Negeri akan bekerja sama dengan pihak AS mengenai langkah-langkah spesifik dan juga akan meminta untuk berhati-hati dalam mencegah insiden.

Mengenai kekhawatiran yang diajukan oleh pihak berwenang di Okinawa, Kamikawa mengatakan Gubernur Okinawa Denny Tamaki mengajukan protes atas masalah tersebut dan meminta komunikasi menyeluruh sehubungan dengan insiden tersebut

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan