Heboh! Pemkab Cirebon Meluncurkan Aplikasi Layanan Digital Bernama SiPEPEK

JAMBIKORAN.COM - Aplikasi layanan milik Pemerintah Kabupaten Cirebon ini menjadi viral dan kontroversial di media sosial. Kontroversi tersebut dipicu oleh nama yang digunakan untuk aplikasi tersebut, yaitu SIPEPEK.

Nama tersebut dianggap sedikit mengganggu karena dalam Bahasa Indonesia, "pepek" merujuk pada alat kelamin perempuan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Hal ini memicu perbincangan ramai di masyarakat dan bahkan sempat menjadi trending di aplikasi X.

Kontroversi mengenai nama aplikasi tersebut terus berlanjut, meskipun aplikasi ini sebenarnya memberikan banyak manfaat. Dilansir dari sipepek.cirebonkab.go.id, dalam Bahasa Daerah Cirebon, "pepek" atau "pepeg" berarti lengkap atau komplit.

SiPEPEK merupakan sistem layanan program penanggulangan kemiskinan dan jaminan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan warga kurang mampu di Daerah Cirebon. 

BACA JUGA:Anak-anak Gaza Habiskan 8 Jam Sehari Demi Mencari Air Bersih dan Makanan

BACA JUGA:Bagnaia Amankan Podium Teratas di Sachsenring Usai Jatuhnya Jorge Martin

Aplikasi terbaru dari Dinas Sosial Kabupaten Cirebon ini menyediakan berbagai layanan digital untuk memudahkan akses masyarakat, dikembangkan langsung oleh Diskominfo Kabupaten Cirebon.

Layanan yang tersedia mencakup bantuan untuk anak balita terlantar, anak dengan disabilitas, anak jalanan, anak korban kekerasan, dan banyak lagi.

Namun, masyarakat, terutama netizen, masih ramai membicarakan nama aplikasi yang dianggap kurang pantas tersebut.

Beberapa orang bahkan menyarankan agar nama aplikasi diganti, karena tidak semua warga Cirebon asli, dan penggunaan bahasa nasional dalam nama aplikasi akan terdengar lebih wajar dan diterima dengan baik.

Stigma negatif terhadap kata "pepek" yang merujuk pada alat kelamin perempuan menjadi alasan utama disarankan untuk mengganti nama aplikasi tersebut.