Pikul Agama

Dahlan iskan--

BACA JUGA:Film ''Perjanjian Setan'' Hadirkan Teror di Kos, Siap Tayang September 2024

Malam itu sekitar 400 dewa dari berbagai kelenteng Indonesia didatangkan ke  Tay Kak Sie. Mereka meletakkan dewa-dewa mereka di altar besar. Sebelum subuh dewa-dewa itu diturunkan, dimasukkan tandu masing-masing untuk diarak ke Kelenteng Agung  Sam Poo Kong. 

"Di mata orang Tionghoa, Cheng Ho itu siapa?" tanya saya pada Novi. 

"Di mata kami Cheng Ho itu dewa," jawabnyi. 

Tentu banyak pandangan tentang siapa Cheng Ho. Saya juga banyak membaca literatur tentang pelaut agung itu. Saya sudah ke pelabuhan pembuatan kapal-kapal Cheng Ho di Tiongkok sana. 

BACA JUGA:Poster dan Trailer ''Seni Memahami Kekasih'' Dirilis, Film Drama Komedi Tentang Kisah Cinta Agus dan Kalis

BACA JUGA:Gelandang Tim Hoki Australia Ditangkap Usai Ketahuan Beli Kokain

Baru di Semarang ini saya tahu bahwa Cheng Ho adalah dewa. Mungkin Cheng Ho telah menginspirasi ribuan orang Tiongkok untuk berlayar ke selatan. Termasuk sampai ke wilayah yang kelak bernama Indonesia. 

Kalau saya hanya berjalan tanpa kesibukan apa artinya saya ikut arak-arakan. Maka saya cari-cari pekerjaan. Apa yang bisa saya lakukan di sepanjang jalan itu. 

Tentu saya juga memikirkan mengapa semua pemeluk agama begitu bergairah mengamalkan agama masing-masing. Sampai kadang menjelekkan agama tetangga. 

Agama itu memang masuk akal –khusus bagi pengikutnya masing-masing.(Dahlan Iskan) 

Tag
Share