Forum Jurnalis Perempuan Bersama KPU Jambi Gelar Sosialisasi Pemilih Perempuan Pilkada 2024

Sosialisasi pendidikan pemilih segmen pemilih perempuan pilkada 2024 bersama KPU Jambi dan FJPI jambi-Foto : Surya Elviza-Jambi Independent

Edison meminta pemilih untuk tidak terpengaruh oleh upaya adu domba yang menggunakan isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan). Isu ini seringkali digunakan untuk memecah belah masyarakat, dan ia menegaskan bahwa pemilih harus bersatu demi kebaikan bersama.

Sementara Rektor Universitas Nurdin Hamzah (UNH), Dr. Samsuddin, S.Sos., M.I.P., dengan tema "Menjadi Pemilih Cerdas di Era Digital."

Samsudin menekankan bahwa para pemilih harus cerdas dalam memilih calon kepada daerah. Caranya dengan benar benar mengetahui  visi dan misi cakada. Sehingga tidak hanya sekedar ikut ikutan memilih.

BACA JUGA:Tingkatkan Jam Pengaliran Air Bersih

BACA JUGA:SAH Minta Kader Gerindra Makmurkan Masjid

"Sekarang zaman sudah serba digital. Kita dengan mudah bisa mencari tahu visi dan misi, profil dan apa saja program yang akan dilakukan cakada jika terpilih menjadi kepala daerah. Sehingga kita tidak salah pilih nantinya. Maka jadilah pemilih yang cerdas dan berintegritas,"bebernya.

Sementara itu, Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Jambi, Yusnaini  mengangkat tema "Perspektif Gender dalam Politik dan Pemerintahan."

Yusnaini mengajak pemilih untuk mempertimbangkan perspektif gender saat menentukan pilihan di Pilkada serentak 2024. 

Yusnaini menyoroti pentingnya memilih calon pemimpin yang memberikan perhatian terhadap hak-hak perempuan dan lingkungan yang ramah bagi anak.

BACA JUGA:Dorong Ekonomi Nasional, Bank Mandiri Catat Penyaluran Kredit Rp 1.590 triliun di Kuartal III 2024

BACA JUGA: Realisasi APBD Sarolangun Terbilang Rendah Baru Capai 60 Persen

“Perspektif gender bukan hanya soal perempuan, tetapi tentang perlakuan yang setara dan penghargaan terhadap hak asasi manusia, termasuk keadilan, kebebasan sipil, dan kebebasan berekspresi,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa kaum perempuan perlu memiliki kesempatan yang sama dalam berbagai aspek kehidupan, baik di bidang politik maupun pemerintahan.

Jurnalis yang juga dosen ini juga mendorong pemilih untuk mencari tahu apakah calon pemimpin  mengedepankan perspektif gender atau tidak. Apakah mereka memberikan perhatian pada ruang yang aman bagi perempuan dan anak, dan apakah mereka berkomitmen menciptakan peluang yang setara untuk perempuan.

"Hal ini menjadi penting agar pemimpin terpilih nantinya mampu membangun kebijakan yang responsif dan inklusif terhadap kebutuhan berbagai kelompok masyarakat,"jelasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan