Pasien Jantung Berakhir Diamputasi

--

“Namun yang bersangkutan sudah lama tidak berobat. Sehingga tidak dapat lagi memonitor perkembangannya,” jelasnya.

BACA JUGA:Perusahaan Perkebunan Berhasil Kembangbiakkan Rusa Tutul

Sementara itu, Dokter Spesialis Jantung RSUD Abdul Manap, dr Puspita menyebutkan hal senada. Kata dia, pasien memiliki penyakit jantung rematik yang tak kunjung dikontrol sejak tahun 2015.

“Akibatnya menimbulkan komplikasi fatal. Jantung bengkak dan membentuk gumpalan darah di jantung. Jika gumpalan ini lepas maka membahayakan organ tubuh yang lain,” bebernya.

Di antaranya yang paling berdampak adalah bagian otak, yang menyebabkan pasien tersebut mengalami kelumpuhan.

“Kemudian bisa ke paru, di Jambi belum ada yang bisa nangani. Kemudian ginjal, lalu kaki. Yang keempat ini memang jarang, kasusnya 4 sampai 5 setahun. Dan yang diamputasi bisa sampai 1 orang,” jelas dokter yang menangani pasien tersebut.

BACA JUGA:Maulana Resmikan Desa Energi Berdikari

Lebih lanjut kata dia, dirinya dan perawat lain sudah menjelaskan ke pasien mengenai kondisi tersebut. Lagi-lagi dia pun menampik bahwa kaki pasien tersebut sampai diamputasi gara-gara obat tersebut.

“Bukan karena disuntik. Benzathine Penicillin (obat) memang sakit. Tapi sakitnya paling lama 30 menit, tapi sudah kita beri obat nyeri,” jelasnya.

“Kalau lebih dari itu, berarti ada yang lain. Kita juga sudah curiga (kondisi, red) sejak beberapa hari sebelumnya. Kondisi oksigen di kakinya juga sudah turun dan kemudian kita kasih obat ternyata tidak ada respon dan harus kita rujuk,” jelasnya.

 

Sebagaimana diketahui, Siti Nurhayati mengalami rasa sakit di area dada dan kondisi tubuh sangat lemas jelang tengah malam jelang hari raya Idul Adha 2023 lalu.

BACA JUGA:Dorong Bangun Intake Dermaga

Sehingga ia diantar suami ke IGD Rumah sakit Abdul Manap Kota Jambi.

Kondisi ini membuat wanita yang tinggal di Kelurahan Kenali Asam Kecamatan Kota Baru ini harus menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut.

Tag
Share