Tercatat 131 Kasus DBD, Sepanjang Januari hingga September 2024

Kabid P2PL Dinas Kesehatan Bungo, Rahmad Fitri.-Siti Halimah/Jambi Independent-

MUARABUNGO– Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo mencatat 131 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak Januari hingga September 2024.


Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan 143 kasus yang tercatat pada periode yang sama di tahun 2023. Meskipun jumlah kasus menurun, masyarakat diimbau untuk tetap waspada, mengingat Kabupaten Bungo saat ini memasuki musim penghujan yang diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun 2024.

BACA JUGA:Dinas Sosial Kabupaten Kerinci Salurkan Bantuan Sosial untuk Masyarakat

BACA JUGA:Pj Bupati Merangin Damping Pjs Gubernur Jambi Pimpin Rakor Kesiapan Pilkada Serentak 2024


Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PL) Dinas Kesehatan Bungo, Rahmad Fitri, menjelaskan bahwa pemerintah telah berupaya keras untuk menekan angka kasus DBD.


Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menerapkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 4M Plus, yang mencakup langkah-langkah menutup, menguras, menyingkirkan, dan mendaur ulang benda-benda yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.


Program ini melibatkan kader lingkungan serta juru pemantau jentik (Jumantik) di rumah tangga dan sekolah-sekolah di wilayah Bungo.


"Kami melibatkan kader-kader lingkungan dan para juru pemantau jentik untuk memastikan bahwa tidak ada sarang nyamuk yang luput dari pengawasan. Langkah-langkah pencegahan ini sangat penting, terutama di musim penghujan ketika nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD berkembang biak lebih cepat," kata Rahmad Fitri.


Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bungo, bulan Januari mencatat angka kasus tertinggi, yakni 35 kasus yang tersebar di lima puskesmas. Angka ini disusul oleh bulan Februari dengan 33 kasus yang juga tersebar di lima puskesmas. Sementara itu, pada bulan September, kasus menurun menjadi hanya 8 yang tersebar di tiga puskesmas.


Pihak Dinas Kesehatan menyampaikan kabar baik bahwa tidak ada pasien yang meninggal dunia akibat DBD sepanjang periode tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan telah mampu menangani kasus DBD dengan baik.


Selain upaya pemantauan dan pengawasan, Dinas Kesehatan Bungo juga secara rutin melakukan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menjalankan pola hidup bersih dan sehat.

BACA JUGA:Polda Jambi Bekuk dua Pelaku Promosi Situs Judi Online, Berperan sabagai Admin Media Sosial dan Influencer

BACA JUGA:Kiprah Bappeda-Litbang Kabupaten Kerinci dalam Mendukung Program Pemerintah Tahun 2024


Edukasi yang diberikan menekankan pada penerapan langkah 4M Plus, yaitu menutup tempat penampungan air, menguras tempat penampungan air secara rutin setidaknya seminggu sekali, mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air, dan menjaga kebersihan lingkungan agar bebas dari tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan