Kelola Stress untuk Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik
Kelola stress untuk jaga kesehatan mental-Foto : Antara-Jambi Independent
JAKARTA,JAMBIKORAN.COM - Psikolog Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso Barita Ulina Mariani Sianturi memberi sejumlah tips mengelola stres dengan baik, dimulai dengan hal-hal ringan seperti beraktivitas, bercerita kepada orang terpercaya, berbaur dengan komunitas, serta bercerita pada psikolog.
Dalam siaran di Jakarta, Rabu, Barita menyebutkan bahwa stres merupakan hal yang manusiawi, karena merupakan sinyal bagi tubuh bahwa suatu tekanan atau ancaman akan datang.
Jika stres tidak dikelola secara baik, katanya, maka dapat berdampak pada kesehatan mental, contohnya gangguan kecemasan, serangan panik, dan depresi.
"Misalnya kondisi kesehatannya jadi terganggu, akibat dia sering mengalami jantung yang berdebar, keringat dingin. Bisa jadi nanti bermasalah atau berpengaruh kepada kondisi jantungnya, atau pencapaiannya menjadi terganggu, atau sering sakit kepala," kata dia melanjutkan.
BACA JUGA:Tips Aman Berkendara di Persimpangan Jalan Hindari Kecelakaan dengan Langkah Sederhana
BACA JUGA:Dinas PMD Sarolangun Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas BPD
Stres yang kronis, katanya, dapat menyebabkan penyakit jantung, maag, darah tinggi, bahkan stroke.
Untuk mengelola stres secara baik dapat dimulai dari keluar ruangan. Menurutnya, apabila lingkup aktivitas sempit, seperti hanya di kamar atau mengakses media sosial saja, dapat membuat seseorang semakin terpuruk. Setelah keluar ruangan, kegiatan dapat ditingkatkan menjadi olahraga atau aktivitas fisik.
"Dengan gerakan-gerakan tubuh itu bisa menenangkan pikiran, bisa menenangkan faktor fisiologi yang ada di dalam tadi, perasaan gelisah dan lain-lain," ujar Barita.
Selain itu, katanya, terkadang inspirasi muncul ketika keluar dari ruangan, yang dapat membantu keluar dari situasi yang terlihat seolah tidak ada jalan keluarnya.
"Kemudian yang kedua, kita bisa bercerita dengan seseorang yang kita percaya. Yang kita anggap orang itu tidak mungkin menghakimi atau menceritakan lagi kepada orang lain. Orang yang kita anggap pasti bisa menjaga rahasia atau bisa memberikan kita pandangan yang positif," kata dia menambahkan.
BACA JUGA:Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi Membuka FGD tentang Sinergitas antara Penyidik dan Penuntut Umum
BACA JUGA:Merawat Mukena Satin Silk agar Tahan Lama
Dia pun menyarankan untuk berbicara pada orang yang dapat bersikap netral, yang tidak sepenuhnya mendukung pikiran yang salah, namun dapat memberikan masukan-masukan.
Barita juga menyarankan untuk masuk ke dalam komunitas-komunitas positif, serta bercerita kepada psikolog.
Dia pun menambahkan meditasi atau relaksasi juga merupakan cara mudah dan singkat untuk mengurangi keramaian di pikiran serta menurunkan ketegangan secara fisiologis. Cara itu juga dapat meningkatkan rasa penerimaan diri.
"Jadi tarik nafas, dihitung di dalam hati, kemudian tahan selama 5 detik, terus selalu kemudian dibuang. Seperti itu. Itu bisa di mana saja. Sambil dia melakukan afirmasi, perkataan-perkataan yang baik untuk dirinya," katanya. (*)