Hutama Karya Mulai Bangun Tol Betung-Tempino-Jambi, Dukungan untuk Konektivitas dan Ekonomi Sumatera
Jalan Tol Paltung Seksi I-III yang mungkin akan dibangun mirip di tol Betajam (Betung-Tempino-Jambi) -ANTARA/HO/PT Hutama karya-
JAMBI, JAMBIKORAN.COM – PT Hutama Karya (Persero) resmi memulai pembangunan ruas jalan Tol Betung (Simpang Sekayu) – Tempino – Jambi (Betejam), yang merupakan bagian dari proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II. Proyek ini meliputi dua seksi utama, yaitu Seksi I B Babat Supat – Tungkal Jaya sepanjang 31,6 km, dan Seksi II Interchange Tungkal Jaya – Interchange Bayung Lencir sepanjang 54,32 km.
Menurut Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antara Palembang dan Jambi, yang diperkirakan akan memangkas waktu perjalanan dari lima hingga enam jam menjadi hanya sekitar dua hingga dua setengah jam.
Kehadiran tol ini diharapkan tidak hanya mempercepat mobilitas antar kota, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, serta meningkatkan efisiensi distribusi logistik hasil bumi Sumatera, seperti karet, kelapa sawit, dan komoditas unggulan lainnya.
"Proyek ini juga diharapkan dapat memperkenalkan produk khas daerah, seperti tempoyak, pempek Palembang, dan kerupuk ikan dari Jambi, ke pasar yang lebih luas," ujar Adjib. Selain itu, pembangunan jalan tol ini akan menciptakan lapangan pekerjaan, baik selama proses konstruksi maupun setelah operasional tol dimulai, dengan membuka peluang bagi tenaga kerja lokal di sektor jasa, transportasi, dan pengelolaan rest area.
BACA JUGA:Menko Airlangga Tegaskan Kenaikan PPN Jadi Amanat UU, Komoditas Pangan Tetap Aman
BACA JUGA:5 Alasan Utama Manfaat Kopi untuk Menurunkan Berat Badan
Pembangunan Tol Betejam juga akan dilengkapi dengan berbagai infrastruktur modern, termasuk Jembatan Balance Cantilever di Sungai Musi yang menggunakan teknologi Structure Health Monitoring System (SHMS).
Sistem ini akan memantau kekuatan jembatan secara real-time, baik selama proses konstruksi maupun masa operasionalnya, untuk memastikan keamanan dan kualitas infrastruktur.
Pembangunan Seksi I B Babat Supat – Tungkal Jaya diperkirakan selesai pada awal 2026, dengan total durasi pengerjaan selama 16 bulan. Sementara itu, Seksi II yang terdiri dari dua paket, yaitu Paket II A dan II B, diharapkan rampung pada April dan Februari 2026, masing-masing.
Selain manfaat ekonomi, proyek ini juga dipastikan akan memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat sekitar. Keberadaan rest area di sepanjang tol akan menjadi pusat aktivitas ekonomi baru, yang akan mengalokasikan 70 persen ruang untuk pelaku UMKM lokal.
BACA JUGA:Pentingnya Mengunyah Makanan dengan Baik untuk Kesehatan Pencernaan
BACA JUGA:Target PAD Kota Jambi 2025 Naik 2,24 Persen, Belanja Daerah Alami Penurunan di APBD 2025
Dengan demikian, produk kerajinan khas, makanan tradisional, dan olahan pertanian dari daerah setempat dapat lebih mudah dipasarkan.
Dengan adanya ruas JTTS ini, diharapkan pemerataan akses pendidikan, kesehatan, dan layanan publik di wilayah Jambi dapat tercapai. Selain itu, efisiensi logistik dan daya saing produk lokal di pasar internasional juga akan meningkat, membawa dampak positif bagi perekonomian wilayah Sumatera secara keseluruhan.
Sejak dimulai, proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang telah membentang sepanjang 1.235 km ini, sebagian besar ruas sudah beroperasi. Jika seluruh proyek selesai, jalan tol ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Sumatera, meningkatkan konektivitas antar daerah dan mendorong perekonomian di Pulau Sumatera. (*)