Ketersediaan Obat di RSUD Mattaher Sempat Kosong

Reporter: INDEPENDENT |

Editor: Rizal Zebua |

Rabu , 04 Dec 2024 - 20:19

JAMBI - Pelayanan RSUD Raden Mattaher, kembali mendapatkan sorotan. Kali ini bukan berasal dari pasien, melainkan dari keluhan tenaga medisnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, salah satu tenaga medis RSUD Raden Mattaher tersebut memposting keluhannya melalui media sosial terkait ketersediaan obat-obatan.

Dalam unggahan di status WhatsApp yang beredar pada Selasa (3/12/2024), dokter tersebut menulis, “Obat habis, apotek tutup.”

Postingan ini memunculkan kekhawatiran publik mengenai pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.

Menanggapi keluhan tersebut, pihak manajemen rumah sakit membenarkan bahwa sempat terjadi kekosongan stok salah satu jenis obat.

Namun, mereka memastikan bahwa stok tersebut sudah kembali tersedia.

“Obat yang dimaksud adalah obat narkotik untuk operasi non-darurat, dan saat ini stoknya sudah terpenuhi,” ungkap Anton Trihartanto, Wakil Direktur (Wadir) Bidang Pelayanan, RSUD Raden Mattaher Jambi, melalui pesan WhatsApp.

Ia menambahkan bahwa, pelayanan rumah sakit, termasuk jadwal operasi terencana, telah kembali berjalan normal.

"Operasi darurat tetap berlangsung tanpa gangguan," jelasnya.

Meski masalah stok obat telah diatasi, kejadian ini mengundang perhatian publik. Banyak yang mempertanyakan bagaimana rumah sakit sebesar ini dapat mengalami kekosongan stok obat penting.

Hal ini dianggap sebagai cerminan perlunya pengelolaan logistik yang lebih baik untuk memastikan pelayanan kesehatan tetap optimal.

Pihak rumah sakit berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan koordinasi, termasuk memastikan distribusi obat-obatan berjalan lancar.

Kendala seperti ini tidak hanya berdampak pada pelayanan medis, tetapi juga memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit sebagai pusat layanan kesehatan utama di daerah tersebut.

Keberlanjutan pelayanan medis yang berkualitas menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi agar kasus serupa tidak kembali terjadi. (mg06/zen)

ketersediaan obat di rsud mattaher sempat kosong                            jambi - pelayanan rsud raden mattaher, kembali mendapatkan sorotan. kali ini bukan berasal dari pasien, melainkan dari keluhan tenaga medisnya. berdasarkan informasi yang diperoleh, salah satu tenaga medis rsud raden mattaher tersebut memposting keluhannya melalui media sosial terkait ketersediaan obat-obatan.  dalam unggahan di status whatsapp yang beredar pada selasa (3/12/2024), dokter tersebut menulis, “obat habis, apotek tutup.”
baca juga:polisi identifikasi mobil dinas kominfo
baca juga:dianggap berbahaya, ternyata ini manfaat makanan pedas bagi kesehatan
postingan ini memunculkan kekhawatiran publik mengenai pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.  menanggapi keluhan tersebut, pihak manajemen rumah sakit membenarkan bahwa sempat terjadi kekosongan stok salah satu jenis obat.namun, mereka memastikan bahwa stok tersebut sudah kembali tersedia.  “obat yang dimaksud adalah obat narkotik untuk operasi non-darurat, dan saat ini stoknya sudah terpenuhi,” ungkap anton trihartanto, wakil direktur (wadir) bidang pelayanan, rsud raden mattaher jambi, melalui pesan whatsapp.ia menambahkan bahwa, pelayanan rumah sakit, termasuk jadwal operasi terencana, telah kembali berjalan normal. "operasi darurat tetap berlangsung tanpa gangguan," jelasnya.  meski masalah stok obat telah diatasi, kejadian ini mengundang perhatian publik. banyak yang mempertanyakan bagaimana rumah sakit sebesar ini dapat mengalami kekosongan stok obat penting. hal ini dianggap sebagai cerminan perlunya pengelolaan logistik yang lebih baik untuk memastikan pelayanan kesehatan tetap optimal.  pihak rumah sakit berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan koordinasi, termasuk memastikan distribusi obat-obatan berjalan lancar. kendala seperti ini tidak hanya berdampak pada pelayanan medis, tetapi juga memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit sebagai pusat layanan kesehatan utama di daerah tersebut.  keberlanjutan pelayanan medis yang berkualitas menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi agar kasus serupa tidak kembali terjadi. (mg06/zen)

Tag