Banjir Rob Hantam Pemukiman Warga Pesisir Tamnjab Timur
Kondisi pemukinan warga pesisir Tanjab Timur setelah dihantam banjir rob dan gelombang laut--
Pemerintah Kecamatan Nipah Panjang sendiri telah meneruskan surat imbauan dari Pemerintah Kabupaten, baik itu dari BPBD ataupun Kepala Darah terkait ancaman bencana alam ini.
"Saya juga telah menyiagakan petugas Damkar kecamatan, untuk standby 24 jam di posnya masing-masing," imbaunya.
Lebih lanjut dirinya menuturkan, pihaknya juga mengimbau kepada warga melalui forum resmi pemerintahan maupun kegiatan sosial kemasyarakatan, untuk waspada dan segera melaporkan jika muncul kasus kebencanaan.
"Ditengah kondisi seperti ini, warga juga harus waspada terhadap munculnya hewan berbisa yang bisa membahayakan keselamatan warga. Kami juga mengimbau kepada pihak medis di Faskes yang ada, untuk menyiagakan obat-obatan yang biasanya dibutuhkan di tengah kondisi seperti ini," tuturnya.
Lain dari pada itu, Camat Sadu, Faisyal, yang wilayahnya terdampak cukup parah akibat bencana ini, saat dikonfirmasi via telepon menjelaskan, ada beberapa wilayah di Kecamatan Sadu yang terdampak cukup parah akibat bencana banjir rob yang disertai gelombang dan angin kencang kali ini yang menghempas sejumlah rumah warga, seperti Desa Air Hitam Laut dan Desa Sungai Jambat.
Warga setempat juga melakukan aksi gotong royong untuk membantu pemilik rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana ini, guna membersihkan puing-puing bangunan rumah yang hancur.
"Sampai saat ini saya masih melakukan koordinasi dengan pihak desa yang pemukimannya terdampak banjir rob, gelombang dan angin kencang kali ini, untuk pendataan lebih lanjut. Kami juga berkoordinasi dengan pihak PLN, yang berkaitan dengan jaringan listrik di rumah warga yang terdampak bencana ini," jelasnya.
Selanjutnya, Kades Air Hitam Laut, M. Ardhan Arsyad, dalam keterangannya via telepon mengutarakan, dari pendataan sementara, ada 5 rumah warga setempat yang tergenang air akibat pasang surut air laut dan tiga rumah warga mengalami kerusakan akibat hempasan gelombang yang disertai angin kencang pada saat terjadinya banjir rob.
"Kalau akitivitas siswa yang hendak ke sekolah sempat terganggu saat kondisi air masih tinggi yang menggenangi jalan pemukiman. Tapi tidak terlalu parah dan pihak sekolah juga tidak meliburkan siswa mengingat kondisi ketinggian air juga sudah mulai surut saat memasuki jam belajar, serta bangun sekolah juga tidak ada yang di pesisir pantai," pungkasnya. (pan/enn)