Angka Kemiskinan Tinggi karena Faktor Inflasi
Sekda Provinsi Jambi, Sudirman.--
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Sudirman angkat bicara mengenai tingginya angka kemiskinan di Jambi, berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik Nasional (BPS) untuk data akhir tahun 2024.
Berdasarkan rilis BPS pada 16 Januari 2025 lalu, menyatakan Provinsi Jambi termasuk dalam 5 provinsi kategori Peningkatan Angka Kemiskinan Tertinggi se Indonesia.
Sudirman mengatakan, penurunan ini disebabkan oleh beberapa indikator yang mempengaruhi. Diantaranya terdapat sektor-sektor yang tidak berjalan, yakni sektor pertambangan yang sempat mengalami deflasi selama beberapa bulan mulai dari April sampai Juli tahun 2024.
Juga kemampuan daya beli masyarakat Jambi yang berskala kecil terhadap produk-produk hasil pertanian.
"Angka kemiskinan kita di bawah nasional. Itulah dampak dari deflasi yang mempengaruhi adanya tingkat kemiskinan di Provinsi Jambi,” kata Sudirman beberapa waktu lalu.
Ia tidak menyebutkan persis soal data BPS itu, namun Pihaknya masih menunggu rilis resmi dari BPS Provinsi Jambi yang akan dikeluarkan pada tanggal 3 Februari 2025 mendatang.
“Tapi secara nasional kita sudah memperoleh rilis dari BPS pusat. Ada beberapa catatan terkait dengan peningkatan angka kemiskinan di Provinsi Jambi," bebernya.
Meski demikian, dia mengatakan pada bulan Maret tahun 2025 ini, angka kemiskinan itu akan pulih kembali, atau bisa teratasi penambahan angka kemiskinan di Provinsi Jambi.
"Kita harapkan seluruh komponen bisa terlibat, sehingga persoalan kemiskinan bisa terus ditekan," paparnya.