Tips Mengajarkan Anak Mengenal Identitas Gender

--

Mengenalkan identitas gender kepada anak sejak dini penting untuk membantu mereka memahami diri sendiri dan menghargai orang lain. Meskipun membicarakan gender bisa terasa rumit bagi sebagian orangtua, percakapan ini dapat dimulai pada usia yang sangat dini, menyesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Berikut adalah tips mengenalkan identitas gender sesuai usia:

 

Usia 0–3 Tahun: Membangun Rasa Ingin Tahu

 


Pada usia ini, anak-anak mulai memahami dunia di sekitar mereka. Penting untuk tidak membatasi pilihan mainan atau pakaian berdasarkan gender.

 

Biarkan anak bereksplorasi dengan berbagai jenis permainan. Selain itu, ajarkan mereka nama-nama bagian tubuh secara sederhana, termasuk alat kelamin, untuk membantu anak merasa nyaman dengan tubuh mereka sendiri.

 

Usia 4–6 Tahun: Menerima Perbedaan

 


Di usia ini, anak-anak mulai memahami konsep gender dan mungkin mulai bertanya tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Ini adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan bahwa setiap orang memiliki identitas gender yang berbeda. Ajak anak membaca buku atau menonton film yang menggambarkan keragaman gender, serta ajarkan pentingnya kesetaraan gender.

 

Usia 7–10 Tahun: Memahami Konsep Gender

 


Pada usia ini, anak-anak mulai memahami konsep gender secara lebih kompleks. Jelaskan sejarah gender, seperti perubahan norma gender dari masa lalu hingga saat ini. Anak-anak juga perlu diberi pemahaman tentang seksisme dan bahwa semua orang berhak mendapatkan perlakuan yang sama, tanpa diskriminasi berdasarkan gender.

 

Usia 10–13 Tahun: Menemukan Identitas Diri

 


Di masa ini, anak-anak mulai menjelajahi identitas mereka sendiri. Ciptakan lingkungan yang mendukung, di mana mereka bisa bereksplorasi tanpa merasa dihakimi. Berikan informasi yang akurat tentang gender dan biarkan mereka memahami bahwa tidak ada jawaban yang benar atau salah terkait identitas gender.

 

Pengenalan identitas gender sejak dini bertujuan untuk membantu anak tumbuh dengan pemahaman diri yang kuat, serta menghargai perbedaan orang lain. Dengan memberikan dukungan dan informasi yang sesuai usia, orangtua dapat membantu anak-anak membangun rasa percaya diri dan empati dalam pergaulan sosial mereka.(*)

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan