Crab Mentality di Dunia Kerja dan Cara Menghadapinya

--
Dalam dunia kerja, persaingan adalah hal yang wajar. Namun, tidak semua bentuk persaingan bersifat sehat. Salah satu fenomena negatif yang kerap muncul adalah crab mentality.
Istilah ini merupakan analogi yang berasal dari perilaku kepiting dalam ember. Ketika satu kepiting mencoba keluar, kepiting lain akan menariknya kembali, sehingga tidak ada yang berhasil keluar.
Dalam dunia kerja, crab mentality menggambarkan sikap iri, sabotase, atau upaya menjegal orang lain yang berusaha berkembang agar tidak lebih sukses daripada dirinya.
Fenomena ini bisa muncul di berbagai lingkungan kerja, baik di perusahaan besar maupun dalam tim kecil. Tak jarang, suasana yang seharusnya mendukung pertumbuhan justru menjadi penuh tekanan karena adanya budaya menjatuhkan satu sama lain.
Jika dibiarkan, crab mentality bisa merusak motivasi, menurunkan produktivitas, dan bahkan menghambat perkembangan karier. Lalu, bagaimana cara menghadapinya?
Dampak crab mentality di dunia kerja
1. Menurunkan motivasi dan kinerja
Pegawai yang mengalami sabotase atau dihalangi kemajuannya akan kehilangan semangat kerja. Ini berdampak langsung pada produktivitas dan kepuasan kerja.