Komisi 1 Rekomendasikan Penutupan Permanen Terkait Keberadaan Helen's Play Mart

Reporter: Rizal Zebua |

Editor: Rizal Zebua |

Minggu , 16 Feb 2025 - 21:44

Keputusan ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab DPRD Kota Jambi dalam menjaga moralitas masyarakat dan melindungi generasi muda dari pengaruh negatif tempat hiburan malam tersebut.

Penutupan Helen's Play Mart menjadi simbol komitmen Kota Jambi untuk tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dan agama yang dihormati di daerah ini.

Dengan adanya langkah tegas ini, diharapkan Kota Jambi akan tetap menjadi tempat yang aman, nyaman, dan penuh keharmonisan bagi seluruh masyarakatnya. (Zen)

komisi 1 rekomendasikan penutupan permanen terkait keberadaan helen's play mart                            
komisi 1 dprd kota jambi akhirnya mengambil langkah tegas dengan merekomendasikan penutupan permanen helen's play mart, sebuah tempat hiburan malam yang terletak di jalan sultan thaha, rt 01, kelurahan pasar kota jambi.
 
 
 
 keputusan ini diambil setelah rapat dengar pendapat yang digelar pada kamis (13/2/2025), melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari lembaga adat melayu (lam), front persaudaraan islam (fpi), tokoh agama, pemuda, hingga perwakilan dari pengelola helen's play mart.
 
 
 
penutupan tempat hiburan ini menjadi sanksi atas sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh pihak pengelola, yang dinilai tidak hanya melanggar peraturan daerah (perda).
 
 
 
akan tetapi, juga berpotensi merusak moral dan nilai-nilai adat yang dijunjung tinggi di kota jambi.
 
 
 
ketua lam kota jambi, aswan hidayat, secara tegas menyuarakan penolakan terhadap operasional tempat hiburan tersebut, terutama terkait dugaan peredaran minuman keras yang mudah diakses oleh semua kalangan.
 
 
 
 
 
 
 
“keberadaan helen's play mart sangat merugikan masyarakat, khususnya generasi muda. kami mendesak pemerintah kota jambi untuk tidak memberikan izin operasional dan segera menutup tempat ini,” ujarnya dengan lantang.
 
 
 
pendapat serupa disampaikan oleh ahmad syukri baraqbah dari fpi, yang menilai tempat hiburan malam ini telah melanggar berbagai ketentuan yang ada dalam peraturan daerah.
 
 
 
“tempat seperti ini tidak seharusnya beroperasi di kota jambi yang sangat menjunjung tinggi nilai agama dan adat,” tambahnya.
 
 
 
sementara itu, rajjee, humas helen's play mart yang juga merupakan perwakilan dari holywings pusat, menyatakan bahwa pihaknya sudah mengantongi izin perusahaan terbatas (pt), nomor induk berusaha (nib), serta keterangan domisili.
 
 
 
 ia mengakui bahwa izin operasional dari pemerintah kota jambi memang belum selesai diproses.
 
 
 
“kami sudah menerapkan sistem skrining ketat untuk memastikan pengunjung berusia minimal 21 tahun,” jelas rajjee.
 
 
 
namun, meskipun pengelola memberikan penjelasan tersebut, rekomendasi dari opd terkait—seperti disperindag, dpmptsp, dlh, dan dinas pupr—tetap menyatakan bahwa helen's play mart tidak memenuhi syarat untuk beroperasi.
 
 
 
ketua komisi 1 dprd kota jambi, rio ramadan, mengungkapkan bahwa keputusan untuk menutup tempat hiburan ini diambil setelah mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak dan bukti pelanggaran terhadap peraturan daerah.
 
 
 
 “kami mendengar suara dari tokoh agama, adat, pemuda, serta rekomendasi dari opd terkait. setelah itu, kami memutuskan untuk merekomendasikan penutupan permanen helen's play mart,” tegas rio.
 
 
 
keputusan ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab dprd kota jambi dalam menjaga moralitas masyarakat dan melindungi generasi muda dari pengaruh negatif tempat hiburan malam tersebut.
 
 
 
 penutupan helen's play mart menjadi simbol komitmen kota jambi untuk tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dan agama yang dihormati di daerah ini.
 
 
 
dengan adanya langkah tegas ini, diharapkan kota jambi akan tetap menjadi tempat yang aman, nyaman, dan penuh keharmonisan bagi seluruh masyarakatnya. (zen)