Indonesia Harus Bangkit di Tengah Gempuran Industri Otomotif Asing

Suasana stan penjualan mobil di ajang IIMS 2025, yang digelar di JIExpo Kemayoran Jakarta 13-23 Februari. -HO-MMKSI -
"Target awal 31.000 unit SPKLU pada 2030 perlu ditingkatkan menjadi 50.000 unit, dengan memastikan listrik yang digunakan berasal dari sumber energi terbarukan seperti PLTS atau PLTA," ujarnya.
BACA JUGA:Baleg DPR Setujui Hasil Harmonisasi 10 RUU Kabupaten/Kota
BACA JUGA:Komisi II Soroti Politik Uang, Dalam Perbaikan Sistem Pemilu Indonesia
Meskipun banyak tantangan, seperti kerumitan birokrasi, kekurangan modal, dan biaya tinggi yang sering dihadapi, Yannes yakin Indonesia masih memiliki peluang untuk membangun industri otomotif lokal yang kuat.
"Langkah pertama yang harus diambil adalah memperkuat regulasi TKDN serta menarik mitra strategis untuk transfer teknologi. Waktu adalah kunci, dan ini adalah kesempatan emas untuk Indonesia menjadi pemain utama di industri otomotif global," pungkasnya.
Dengan langkah yang tepat dan kebijakan yang mendukung, Indonesia berpotensi besar untuk menjadi kekuatan baru di industri otomotif dunia, bersaing dengan raksasa otomotif asing dan membuka peluang baru untuk ekonomi nasional. (*)