Deflasi Bulanan Provinsi Jambi Masih Didorong Insentif Tarif Listrik

Insentif tarif listrik sebagai penyumbang inflasi-Foto: ist-jambi independent
BACA JUGA:SAH Tegaskan, Hanya di Era Prabowo Ojek Online hingga Kurir Online Dapat THR
Kemudian, peningkatan harga Kentang diindikasi oleh keterbatasan pasokan dari sentra penghasil di Kabupaten Kerinci yang disebabkan oleh peningkatan curah hujan, selain itu juga disebabkan tingginya permintaan akan komoditas tersebut di Kerinci turut menyumbangkan kenaikan harga komoditas. Sedangkan, Peningkatan harga Ikan Serai diindikasi oleh penurunan jumlah tangkapan nelayan dari daerah Sumatera Barat karena kendala faktor cuaca.
Lebih lanjut, peningkatan harga Cabai Rawit diindikasikan karena keterbatasan pasokan dari Jawa sehubungan dengan intensitas hujan yang tinggi menyebabkan kualitas hasil panen komoditas yang rendah.
Secara tahunan, berdasarkan komoditasnya inflasi Provinsi Jambi pada Februari 2025 utamanya di sumbang oleh Emas Perhiasan (andil 0,06%), Kangkung (andil 0,05%), Kentang (andil 0,04%),
Cabai Rawit (andil 0,03%) dan Ikan Serai (andil 0,03%)
Rincian perkembangan inflasi di Provinsi Jambi adalah sebagai berikut:
Inflasi Kota Jambi:
Bulanan: -0,84% (mtm)
Tahun Berjalan: -1,15% (ytd)
Tahunan: -0,91% (yoy)
Tarif listrik menjadi komoditas penyumbang deflasi utama dengan andil sebesar -0,79%. Diikuti dengan Daging Ayam Ras (andil -0,28%), Bawang Merah (andil -0,06%), Tempe (andil -0,02%) dan
Tomat (andil -0,02%). Di sisi lain, deflasi yang lebih dalam tertahan oleh peningkatan harga pada komoditas Kangkung (andil 0,06%), Kue Kering Berminyak (andil 0,04%), Cabai Merah (andil
0,04%), Bayam (andil 0,04%) dan Ikan Dencis (andil 0,03%).
Inflasi Kabupaten Bungo: