Deflasi Bulanan Provinsi Jambi Masih Didorong Insentif Tarif Listrik

Insentif tarif listrik sebagai penyumbang inflasi-Foto: ist-jambi independent
Bulanan: -0,42% (mtm)
Tahun Berjalan: -0,88% (ytd)
Tahunan: 0,11% (yoy)
BACA JUGA:Jembatan Bailey Telah Diuji Coba, Hari Ini Direncanakan Bisa Dilewati dengan Sistem Buka Tutup
Di Kabupaten Bungo, Tarif Listrik merupakan komoditas penyumbang deflasi utama dengan andil sebesar -0,45%. Diikuti dengan Daging Ayam Ras (andil-0,21%), Bawang Merah (andil -0,17%),
Jengkol (andil -0,10%) dan Petai (andil -0,06%). Namun demikian, deflasi yang lebih dalam tertahan oleh peningkatan harga Emas Perhiasan (andil 0,24%), Cabai Rawit (andil 0,11%), Sigaret Kretek Mesin (andil 0,04%), Kangkung (andil 0,04%) dan Udang Basah (andil 0,04%).
Inflasi Kabupaten Kerinci:
Bulanan: 0,09% (mtm)
Tahun Berjalan: 0,75% (ytd)
Tahunan: 1,73% (yoy)
Di Kabupaten Kerinci, Kentang merupakan komoditas penyumbang inflasi utama dengan andil 0,14%. Diikuti dengan Ikan Serai (andil 0,14%), Cabai Hijau (andil 0,10%), Ketupat/lontong Sayur
(andil 0,10%) dan Ikan Tongkol/Ikan Ambu-ambu (andil 0,08%). Namun demikian, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga Daging Ayam Ras dengan andil -0,41%, Tarif Listrik (andil -0,40%), Jengkol (andil -0,14%), Beras (andil -0,09%) dan Santan Segar (andil -0,03%).
Ke depan, TPID Provinsi Jambi dan Kabupaten/Kota akan terus memperkuat upaya pengendalian inflasi daerah melalui berbagai program kegiatan. Hal tersebut dilakukan untuk
memastikan inflasi tetap terkendali pada tahun 2025 didukung berlanjutnya sinergi TPID dan Satgas