Asal Usul Obat Bius Terungkap, PPDS Unpad Gunakan Obat Bius Sisa Pasien

OBAT BIUS: Direktur Utama RS Hasan Sadikin dr. H. Rachim Dinata Marsidi, Sp.B., FINAC., M.Kes saat konferensi pers.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent j

JAMBI - Direktur Utama RS Hasan Sadikin dr. H. Rachim Dinata Marsidi, Sp.B., FINAC., M.Kes. mengungkapkan asal muasal obat bius yang dilakukan oleh PPDS Anestesi Universitas Padjadjaran (Unpad) di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Di mana, sebelumnya, dr. Priguna Anugrah Pratama mengaku membawa sendiri obat bius tersebut.

"Oknum ini mengambil sisa-sisa (obat bius) dari yang sudah dimasukkan ke pasien. Misalnya dari 2 ampul ada sisa 0,5 cc, 1,5 cc diambil. Jadi dia punya sendiri akhirnya," sebut Rachim pada konferensi pers di Jakarta, 21 April 2025.

Hal ini luput dari pengawasan pihaknya yang menurut Rachim sudah sangat ketat.

BACA JUGA:Balik Kucing

BACA JUGA:Paus Fransiskus Wafat di Usia 88 Tahun, Paus Pertama yang Dimakamkan di Luar Vatikan

"Nah, mungkin karena ini tindakan kriminal murni, jadi (tindakan) yang bersangkutan ini di luar pengawasan kami," lanjutnya.

Ia menegaskan pengawasan obat yang dilakukan RSHS selama ini telah sesuai dengan standar.

Dijelaskannya, penggunaan obat, terutama untuk jenis narkotika, diawasi secara ketat distribusinya.

"Jelas sekali bahwa SOP mengenai narkoba yang ada di kami ini sangat-sangat ketat dan itu selama ini kami lakukan sesuai dengan apa yang sudah disetujui atau sesuai dengan standar operasional yang dikeluarkan oleh KARS maupun GCA," tandasnya. 

Sebagai contoh dalam pengambilan obat, terdapat dua kunci yang dipegang oleh dua orang penanggung jawab.

"Jelas kami itu kalau namanya narkoba itu sampai pemegang kuncinya pun ada dua orang. Tidak sendirian untuk membuka obat narkotika dan itu jelas berapa keluar, kembali sekian," cetusnya.

"Jadi selama ini kami alhamdulillah pengawasan berjalan dengan baik sampai terjadinya kejadian ini," tandasnya.

Atas kejadian ini, Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan (Keslan) Kemenkes Azhar Jaya menyampaikan perbaikan dilakukan untuk mencegah praktik serupa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan