Indonesia Tetap Lanjutkan Kegiatan Perdagangan

PERDAGANGAN: Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent j
JAKARTA - Menanggapi ancaman dari China terhadap negara-negara yang bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS) terkait dengan tarif impor Presiden Donald Trump, Indonesia menyatakan bahwa mereka akan tetap melanjutkan kegiatan perdagangan seperti biasanya.
Hal tersebut dinyatakan oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono.
Menurutnya, Indonesia tidak akan mengubah arah kebijakan dagangnya.
“Kita tetap akan melakukan kegiatan dagang dengan mitra kita yang lain,” jelas Djatmiko, Selasa (22/4).
BACA JUGA:Pemilihan Paus Dilaksanakan 2 Minggu Lagi
BACA JUGA:Matahari Kembar
Selain itu, Djatmiko juga menambahkan bahwa Kemendag tidak akan mengambil langkah balasan apapun terhadap negara lain, termasuk AS dan China.
Menurutnya, hubungan Indonesia dengan negara-negara tersebut akan tetap berjalan dengan menghormati prinsip-prinsip multilateral.
“Kita saling menghormati hak serta kewajiban masing-masing,” ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan China kembali memberikan peringatan terhadap negara-negara yang saat ini tengah melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) terkait dengan tarif dagang Presiden AS, Donald Trump.
Bahkan, Kementerian Perdagangan China juga turut menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan tindakan balasan apabila negara-negara tersebut berpotensi merugikan kepentingan China.
“Kami dengan tegas menentang pihak manapun yang mencapai kesepakatan dengan merugikan Tiongkok,” ujar laporan Juru Bicara Kementerian Perdagangan China.
Selain itu, Kementerian Perdagangan China juga menambahkan bahwa AS sendiri sudah menyalahgunakan kebijakan tarif dagang kepada semua mitranya, termasuk dengan memaksa mitra dagangnya untuk bernegosiasi terkait tarif dagang ini.
“Jika ini terjadi, China tidak akan pernah menerima hal tersebut dan akan segera mengambil tindakan tegas,” ujar laporan tersebut.