Harga Buah Pinang di Bawah Harga Pasar, Petani di Tanjabtim : Tergantung Toke

BERVARIASI : Harga buah pinang di Tanjab Timur verfariasi tergantung toke atau pengepul.BERVARIASI : Harga buah pinang di Tanjab Timur verfariasi tergantung toke atau pengepul.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

"Stok di gudang toke lagi banyak. Dan belum bisa di jual. Makanya uang toke putus," jelasnya.

Perlakukan para toke ini hampir merata di sejumlah wilayah di Kabupaten Tanjab Timur. Jika pun para petani ingin tetap menjual buah pinang kepada toke, para toke memberlakukan sistem titip barang.

"Bisa kita jual dalam jumlah besar, tapi toke yang bon atau hutang sama petani," sebutnya.

Meski demikian, dirinya berharap, jika pembayaran lancar, dengan harga Rp 20 ribu perkilogramnya ini, menurut petani masih tergolong tinggi. Dibanding dengan harga beberapa tahun lalu yang hanya Rp 5 ribu perkilogramnya.

"Masih lumayan untuk harga segitu. Cuman, sekarang kalau kita jual buah pinang ini ke toke, mereka masih banyak menolak," harapnya.

Kondisi ini pun belum bisa dipastikan sampai akan berlangsung. Jika memang jual beli buah pinang ini berlaku sistem kontrak antara pihak kapal dan para toke, bisa saja harga buah oinang akan kembali naik. Namun jika kontrak itu tidak ada lagi, maka sudah di pastikan harga buah pinang akan terjun bebas.

"Para toke pun sifatnya masih menunggu. Apakah ada permintaan lagi atau tidak. Kalau tidak, ya jelas anjlok lagi harga jual buah pinang ini," tuturnya.

Sementara itu, para pengepul buah pinang yang biasa selalu datang kepada petani, kini sudah tidak ada lagi. Ini di sebabkan tidak ada permintaan oleh para toke. Para pengepul ini sebelumnya mendapatkan suntikan dana dari para toke untuk memenuhi permintaan.

"Kalau kita nma jual sekarang, kita bawa ke tempat toke sendiri. Sebelumnya cukup di rumah pengepul yang datang,"

Ditempat terpisah, Basri, salah seorang pengepul buah pinang berharap, dalam waktu dekat harga buah pinang busa kembali naik. Sehingga gairah para petani, khususnya petani pinang bisa muncul lagi.

"Stok kami banyak yang belum kering. Kalau sempat harga murah, banyak nian kami ruginya. Kami sudah keluarkan upah yang nilainya lumayan," pungkasnya. (Pan/Viz)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan