Bus Shalawat Terintegrasi GPS Dengan Sistem Pelaporan Digital

ANGKUTAN HAJI: Bus Shalawat yang disiapkan PPIH bagi jemaah haji selama di Mekah. Bus ini mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram, pergi dan pulang. Bus Shalawat beroperasi selama 24 jam. -IST/Jambi Independent-Jambi Independent

JAKARTA - Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik (HKP) Kemenag Akhmad Fauzin memastikan bus shalawat yang mengantarkan jamaah haji Indonesia dari hotel menuju Makkah telah dilengkapi dengan sistem posisi global (GPS) yang terintegrasi dengan sistem pelaporan digital.

"Angkutan antarkota menggunakan bus berusia maksimal lima tahun yang berkapasitas 42 penumpang, dilengkapi pendingin udara yang berfungsi secara baik, tombol darurat pembuka pintu, dan GPS yang terintegrasi dengan sistem pelaporan digital," katanya dalam konferensi pers, Minggu (11/5).

Fauzin juga memastikan bus shalawat dilengkapi dengan kursi dan fasilitas yang ramah lansia, serta penyandang disabilitas.

"Setiap bus juga menyediakan kotak kesehatan, toilet, kotak pendingin, serta air minum kemasan 330 ml per jamaah. Bus akan siaga di depan hotel satu jam sebelum keberangkatan dalam kondisi bersih dan siap jalan," ucapnya.

BACA JUGA:Fender Jembatan Gentala Arasy Rusak Ringan, PAsca Tertabrak Tongkang Bermuatan Batu Bara

BACA JUGA:Penuh Haru Pilu, Wali Kota Maulana Lepas Secara Resmi 660 Calon Jamaah Haji Kota Jambi 

Ia juga menegaskan seluruh layanan tersebut telah termasuk dalam Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), dengan para sopir yang telah dibayar resmi, sehingga jamaah tidak diperkenankan memberikan tip.

Terdapat sedikitnya 32 bus shalawat dengan spesifikasi ramah bagi pengguna kursi roda, penyandang disabilitas, dan jemaah berkebutuhan khusus lainnya.

Bus didesain khusus dengan low deck (lantai rendah) agar bisa dilewati kursi roda, serta pada bagian dalam juga disiapkan tempat khusus untuk menyimpan kursi roda.

Jamaah haji Indonesia yang tinggal di wilayah Syisah dan Raudhah (Makkah), akan menggunakan terminal Syib Amir, sedangkan jamaah yang tinggal di wilayah Jarwal, akan menggunakan terminal Jabal Ka'bah. Kemudian, jamaah yang tinggal di wilayah Misfalah akan menggunakan terminal Ajyad.

Tahun ini, PPIH bekerja sama dengan lima perusahaan otobus dalam penyiapan layanan bus shalawat. Lima perusahaan itu adalah Abu Sarhad, Dallah, Durrat Al Munawwara, Mawakeb Al Khair, dan Rawahel Al Mashaer. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan