Ketika Green Goblin Memimpin Dunia

Ketika Green Goblin Memimpin Dunia-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

Jika Anda hanya mengenal Norman Osborn sebagai Green Goblin, musuh bebuyutan Spider-Man yang dikenal dengan tawa menyeramkan dan bom labu mematikan, maka Anda baru menyentuh permukaannya saja.

Karakter yang diciptakan oleh Stan Lee dan Steve Ditko itu adalah cerminan ambiguitas moral karakter-karakternya.

Di balik wajah gila Osborn sebagai Goblin, tersembunyi kecerdasan, ambisi, dan satu hal yang lebih menakutkan: kemampuan untuk berlagak jadi pahlawan.

Kisah Norman Osborn tak berhenti sebagai musuh Spider-Man. Ia mengambil langkah besar pasca peristiwa Civil War. Yakni saat dunia superhero terpecah akibat Undang-Undang Registrasi Manusia Super. Pemerintah butuh pengawasan dan Osborn masuk ke dalam celah kekuasaan itu.

BACA JUGA:Tim Terbaik Telah Tersingkir

BACA JUGA:Bikin Arsenal dan Manchester United Frustasi, Diego Simeone Minta Atletico Madrid Bajak Viktor Gyokeres

Ia ditunjuk sebagai kepala dari Thunderbolts, sebuah tim pengendalian krisis berisi mantan penjahat super yang ingin menebus kesalahan.

Nama-nama seperti Bullseye, Moonstone, Songbird, Venom, dan bahkan Penance, diatur ulang untuk jadi pahlawan. Namun di balik layar, Thunderbolts justru menjadi alat licik Osborn untuk mengejar ambisi pribadinya.

Osborn bukan pemimpin yang hadir karena inspirasi. Ia hadir karena kesempatan. Dan ia tahu benar bagaimana memanfaatkannya.

Di balik wajah bersihnya yang kembali dipoles media, Osborn memainkan peran sebagai penyelamat negara. Ia berbicara dalam konferensi pers dengan penuh karisma. Namun di lapangan, ia mengizinkan aksi-aksi brutal yang dilakukan timnya demi meredam para superhero ilegal.

Salah satu momen paling menentukan datang saat invasi Skrull menghantam Bumi. Dalam kekacauan itu, Osborn-lah yang tampil sebagai pahlawan. Ia membunuh Veranke, sang Ratu Skrull.

Tindakan itu bukan hanya menjadikannya pahlawan di mata publik. Tetapi juga mengamankan posisinya untuk menggantikan Tony Stark sebagai kepala S.H.I.E.L.D, organisasi mata-mata terbesar dunia.

Tentu saja Osborn tidak puas bila hanya sekadar menggantikan. Ia membubarkan S.H.I.E.L.D. dan membentuk H.A.M.M.E.R. Organisasi dengan struktur kekuasaan baru yang lebih sesuai dengan gayanya: tertutup, otoriter, dan penuh manipulasi.

Dalam versi Osborn, para pahlawan bukan lagi tokoh idealis seperti Captain America. Ia menciptakan tim Avengers versi sendiri: Dark Avengers, berisi para penjahat yang menyamar sebagai pahlawan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan