Alasan Lebih Takut Memulai daripada Menghadapi Kegagalan

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

Saat ini, tak sedikit orang merasa berat memulai sesuatu yang baru, entah itu proyek pribadi, pekerjaan, atau bahkan sekadar perubahan kecil dalam rutinitas.

Mereka bukan tidak punya kemampuan, tapi ada rasa waswas yang sulit dijelaskan. Langkah pertama sering terasa jauh lebih berat daripada langkah selanjutnya. Ketakutan ini banyak dipengaruhi oleh bayangan yang tercipta di kepala sendiri.

Kita membayangkan hal-hal yang belum tentu terjadi, seperti kegagalan, penilaian negatif, atau ketidakmampuan diri. Padahal, semua itu belum terjadi, namun rasanya sudah seperti beban nyata yang menghalangi langkah kita untuk berkembang.

Orang juga cenderung ingin hasil yang pasti dari apa yang mereka mulai. Harapan akan kepastian inilah yang akan membuat mereka terlalu fokus pada hasil akhir, bukan pada prosesnya.

BACA JUGA: Sering Lupa Bisa Jadi Tanda Bahaya Serius, Waspadai Gejalanya Sebelum Terlambat'                                                                                                                                                                                                                                                BACA JUGA:Makan Kerang Bisa Bantu Jaga Jantung Tetap Sehat

Saat tidak yakin akan sukses, seseorang akan lebih mudah memilih tidak mulai sama sekali daripada berhadapan dengan sebuah ketidakpastian. Lingkungan yang ada sekitar kita juga mempunyai peran yang cukup besar.

Tekanan sosial, komentar orang lain, dan perbandingan dengan pencapaian orang sering kali memperburuk rasa ragu. Bukan hanya takut gagal, tapi juga takut terlihat gagal di mata orang lain. Padahal, belum tentu orang lain memperhatikan kita sedalam itu.

Selain itu, banyak yang merasa mereka harus benar-benar siap sebelum memulai. Mereka menunggu waktu yang pas, kondisi ideal, atau ilmu yang cukup. Sayangnya, waktu yang sempurna itu sering kali tak kujung datang karena selalu ada alasan baru untuk menunda hal baru yang sebenernya ingin kita lakukan.

Selain itu, ada juga perasaan takut kehilangan kendali. Saat memulai sesuatu yang baru, ada banyak hal yang kemungkinan tidak bisa diprediksi. Ketidakpastian ini bisa terasa seperti risiko besar, apalagi bagi mereka yang terbiasa dengan zona nyaman.

Maka, bersikap diam akan dianggap lebih aman daripada harus memulai sesuatu. Menariknya, mereka yang sudah pernah gagal justru lebih tenang ketika ingin mencoba lagi.

Bukan karena gagal itu menyenangkan, tapi karena mereka sudah tahu bahwa gagal tidak selalu seburuk bayangan. Sebaliknya, ketakutan sebelum mencoba sering kali hanya dibentuk oleh asumsi, bukan oleh aksi yang nyata.

Sikap perfeksionis juga sering menjadi penyebab utama. Banyak orang menuntut diri sendiri untuk langsung hebat sejak awal. Ketika merasa belum cukup bagus, mereka lebih memilih tidak mulai sama sekali.

Padahal, kemampuan tidak akan datang sebelum kita mencoba kemampuan diri untuk tumbuh dari proses yang dilalui. Solusi dari ketakutan ini bukan dengan cara memaksakan sebuah keberanian yang besar.

Terkadang, memulai dari hal yang kecil dan sederhana saja sudah cukup. Ketika kita membiasakan diri untuk bergerak meski ragu, perlahan rasa takut itu akan mengecil sehingga tidak harus langsung berhasil, namun yang penting adalah usaha.

Tag
Share