Jambi Alami Deflasi pada Bulan Mei, Kelompok Makanan Paling Mempengaruhi

HARGA STABIL: Cabe merah menjadi salah satu komoditi yang menekan angka inflasi bulan Mei di Provinsi Jambi.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
JAMBI — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat bahwa Provinsi Jambi mengalami deflasi sebesar 0,68 persen pada Mei 2025, dibandingkan dengan April 2025. Data ini disampaikan langsung oleh Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo, dalam rilis Berita Resmi Statistik yang digelar beberapa waktu lalu.
Selain mencatat deflasi bulanan, BPS juga melaporkan bahwa inflasi tahun ke tahun (year-on-year/YoY) Provinsi Jambi pada Mei 2025 terhadap Mei 2024 tercatat sebesar 0,96 persen. Sementara itu, inflasi tahun kalender (Mei 2025 terhadap Desember 2024) mencapai 1,41 persen.
Agus Sudibyo menjelaskan bahwa penyumbang utama deflasi pada bulan Mei berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yang memberikan andil deflasi sebesar 0,70 persen terhadap total deflasi provinsi. Sejumlah komoditas dalam kelompok ini mencatat penurunan harga signifikan.
“Komoditas penyumbang utama deflasi pada kelompok ini adalah cabai merah, kangkung, ikan serai, bayam, bawang merah, kentang, tarif kendaraan travel, bawang putih, angkutan antarkota, dan cabai hijau,” ungkap Agus.
BACA JUGA:Laga Pamungkas Indonesia Vs Jepang Timnas Indonesia Siap Tampil Total
Menurutnya, turunnya harga pada komoditas hortikultura seperti cabai merah, bawang merah, dan sayur-sayuran terjadi karena peningkatan pasokan dari daerah sentra produksi, serta faktor musim yang mendukung hasil panen. Selain itu, penurunan tarif angkutan dan kendaraan travel turut menekan laju inflasi bulan ini.
Lebih lanjut, Agus juga memaparkan perkembangan inflasi berdasarkan cakupan Indeks Harga Konsumen (IHK) di tiga wilayah pemantauan di Provinsi Jambi, yaitu Muarabungo, Kota Jambi, dan Kabupaten Kerinci.
Dari ketiga wilayah tersebut, tingkat inflasi year-on-year (yoy) tertinggi terjadi di Muarabungo, yaitu sebesar 2,06 persen dengan IHK mencapai 108,89. Kabupaten Kerinci menyusul dengan tingkat inflasi YoY sebesar 1,22 persen dan IHK 109,73, sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Jambi dengan 0,74 persen dan IHK sebesar 107,45.
“Perbedaan tingkat inflasi antarwilayah ini dipengaruhi oleh variasi harga dan perbedaan pola konsumsi masyarakat di masing-masing wilayah, serta faktor distribusi pasokan barang kebutuhan pokok,” jelas Agus.
Dengan capaian deflasi pada Mei 2025, terlihat adanya indikasi stabilisasi harga setelah tekanan inflasi yang sempat terjadi pada awal tahun. Agus menyebutkan bahwa tren ini cukup positif menjelang memasuki semester kedua tahun 2025. (Enn)