Kasus Guru Tendang Siswa Berakhir Damai

DAMAI: Guru yang tendang kepala siswa dan orang tua siswa berdamai.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

DEMAK - Kasus penendangan kepala Siswa SMPN 1 Karangawen Demak oleh oknum guru yang viral di media sosial berakhir damai. 

Kedua belah pihak sepakat mengakhiri kasus itu dengan jalur damai, usai orangtua korban mencabut laporan terhadap Dumadi di Polres Demak. 

"Hari ini permohonan itu diberikan oleh pihak orang tua siswa, dan hari ini juga sudah ketemu di Polres Demak dan hasilnya dari kedua belah pihak, sepakat masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan," kata Kasatreskrim Polres Demak, AKP Kuseni, Kamis (12/6).

Kuseni menambahkan, jalan damai ditempuh berdasarkan permohonan dari pihak sekolah. Pihak SMPN 1 Karangawen Demak sebelumnya berkesempatan hadir dalam mediasi. Setelah dilakukan pertemuan, semua pihak menyetujui penyelesaian secara kekeluargaan.

BACA JUGA:Pemerintah akan Bangun Giant Sea Wall, Anggaran Capai Rp 1,2 Triliun

BACA JUGA: 27 Perusahaan Operator Kabel Laut Terancam denda

"Intinya tidak dilakukan proses secara hukum, atau diselesaikan di luar dari proses hukum, dan kedua belah pihak sudah sepakat seperti yang tertera di dalam surat kesepakatan tersebut," ujarnya. 

Sementara itu, video permohonan maaf Dumadi juga beredar di media sosial. Tampak guru yang mengenakan peci itu menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga korban.

Ayah korban, Widarto, pun memaafkan Dumadi. Widarto memaafkan aksi tak terpuji Dumadi dengan mengajukan dua syarat.

“Saya maafkan, tapi dengan dua syarat. Pertama, jangan sampai kejadian ini terulang kembali.

"Kedua, saya minta anak saya bisa tenang belajar di sekolah,” ujar Widarto saat proses mediasi.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Karangawen, Pri Antono mengatakan, pihak sekolah segera menindaklanjuti kasus ini setelah video kekerasan tersebut viral di media sosial. 

Video tersebut, memperlihatkan WD berdiri di atas meja dan menendang kepala siswa AM saat sedang berlangsung ujian di kelas 7C.

“Ketika saya menerima video itu, saya pastikan terlebih dahulu keasliannya. Saya panggil Pak WD dan siswa AM, dan mereka mengakui kejadian tersebut,” kata Antono, Kamis. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan