Dua Kecamatan di Tebo Masuk Zona Rawan Karhutla

Ahmad Roni, Plt Kepala BPBD Tebo -IST/Jambi Independent-Jambi Independent
MUARATEBO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tebo menetapkan dua kecamatan sebagai wilayah yang rawan terhadap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kedua kecamatan tersebut adalah Kecamatan Sumay dan Kecamatan Tujuh Koto.
Hal ini disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kabupaten Tebo, Ahmad Roni. Ia menyebutkan bahwa berdasarkan data kejadian Karhutla sepanjang tahun 2024, Sumay dan Tujuh Koto mencatat jumlah kejadian tertinggi.
“Dua kecamatan ini masuk dalam peta rawan Karhutla karena tingginya angka kejadian tahun lalu. Namun hingga saat ini, titik api di wilayah tersebut masih nihil,” jelas Ahmad Roni kepada awak media.
Mengantisipasi potensi kebakaran di musim kemarau 2025, BPBD Tebo telah menetapkan status siaga. Selain itu, sejumlah langkah preventif juga telah diambil, termasuk mendirikan posko siaga serta menyiapkan personel dan perlengkapan pemadam kebakaran.
BACA JUGA:Wawako Azhar Tinjau Rencana Pembangunan Jalan Akses ke Bukit Simancik
BACA JUGA:Warga Pulau Batu Lestarikan Tradisi Ngacau Lupak, Ramai-ramai Tangkap Ikan di Danau
Lebih lanjut, Ahmad Roni mengungkapkan bahwa upaya pencegahan tidak hanya difokuskan pada dua kecamatan tersebut. Beberapa kecamatan lain juga masuk dalam perhatian BPBD, yakni Kecamatan Muaro Tabir, Tengah Ilir, Tebo Tengah, Tebo Ulu, Rimbo Ilir, dan Rimbo Ulu.
“Pencegahan tidak hanya terfokus pada dua kecamatan. Wilayah lain yang memiliki potensi Karhutla juga kami antisipasi melalui pemantauan rutin dan peningkatan kesiapsiagaan,” tambahnya.
Langkah antisipatif ini menjadi bagian dari komitmen Pemkab Tebo untuk mengurangi risiko bencana serta menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan warga selama musim kemarau berlangsung. (wan/ira)