Gubernur Jambi Tinjau Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara

Gubernur Jambi, Al Haris berdiskusi dengan pihak PT IBS mengenai progress pembangunan jalan khusus batu bara.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
MUARABULIAN – Gubernur Jambi, Al Haris, melakukan peninjauan langsung terhadap progres pembangunan jalan khusus angkutan batu bara yang tengah dikerjakan oleh PT Inti Bangunan Sejahtera (IBS), Senin siang (16/6).
Proyek strategis yang digadang-gadang sebagai solusi kemacetan akibat angkutan batu bara di Provinsi Jambi itu berlokasi di Kabupaten Batang Hari.
Peninjauan dimulai dari jembatan underpass di Desa Tenam hingga ke jembatan yang sedang dibangun PT IBS di wilayah Sungai Tembesi. Dalam perjalanan sejauh 72 kilometer itu, Gubernur Al Haris didampingi sejumlah pejabat dan pihak perusahaan. Perjalanan memakan waktu sekitar satu jam, melewati jalur perkerasan tanah dengan lebar sekitar 10 meter yang membentang dari Tenam hingga Desa Jelutih, Kecamatan Bathin XXIV.
BACA JUGA:CRF250 Series Siap Jelajahi Indonesia, Hadirkan Sensasi Petualangan Baru
BACA JUGA:DPRD Tebo Gelar Paripurna Penyampaian Pendapat Akhir Frkasi Terhadap Ranperda Tahun 2024
Al Haris dalam keterangannya menyebut bahwa kondisi jalan yang sudah dikerjakan sangat baik dan menunjukkan progres signifikan.
“Kondisinya bagus sekali. Memang masih ada pekerjaan yang sedang dilakukan, terutama mengupas tanah yang terlalu tinggi agar tidak menyulitkan kendaraan. Ini dilakukan supaya jalan bisa lebih landai dan nyaman untuk dilalui truk pengangkut batu bara,” ujarnya.
Dari total panjang jalan yang dibangun PT IBS sepanjang 101 kilometer, hingga saat ini sudah dapat dilintasi sepanjang 72 kilometer. Sisanya, yakni 29 kilometer, masih dalam proses perizinan Pinjam Pakai Kawasan Hutan (PPKH).
Pekerjaan besar yang sedang berjalan saat ini mencakup pembangunan underpass oleh PT Kedaton dan jembatan besar di wilayah Jelutih dengan nilai kontrak mencapai Rp 60 miliar, yang ditargetkan rampung pada akhir Juli 2025.
“Hingga saat ini total progres pekerjaan PT IBS sudah mencapai 90 persen. Artinya, sudah hampir selesai dan tinggal menyelesaikan bagian-bagian yang tersisa. Ini solusi nyata agar angkutan batu bara tidak lagi melewati jalan umum seperti Jalan Tembesi,” katanya.
Al Haris juga mengakui bahwa pengerjaan proyek ini menghadapi sejumlah kendala teknis, terutama pada kondisi alam seperti tanah tinggi yang harus dikupas agar kendaraan berat bisa melintasi tanpa hambatan. Namun demikian, ia mengapresiasi keseriusan PT IBS dalam menyelesaikan proyek ini.
“Ini bukti keseriusan mereka. Memang ada hambatan, tapi wajar karena menyangkut faktor alam dan teknis lapangan. Tapi mereka kerja jelas dan terukur. Jembatan yang sedang dibangun itu saja senilai Rp 60 miliar, itu bentuk komitmen besar mereka,” jelasnya.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat Jambi untuk mendoakan kelancaran proyek ini. “Insyaallah ini adalah solusi angkutan batu bara di masa mendatang. Doakan saja agar semuanya berjalan lancar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Al Haris menyampaikan bahwa pembangunan jalan khusus batu bara ini sebenarnya ditangani oleh tiga perusahaan. Namun, dari tiga perusahaan tersebut, hanya dua yang dinilai menunjukkan keseriusan dan kemajuan signifikan, yaitu PT Inti Bangunan Sejahtera (IBS) dan PT Sinar Anugerah Sukses (SAS).